in

Tak Bisa Kerja di Sunan Kuning, WPS Ini Minta Dinikahi Kepala Satpol PP

SEMARANG (jatengtoday.com) – Salah satu wanita pekerja seks (WPS) di Lokalisasi Sunan Kuning mengeluh pasca tempat prostitusi terbesar di Kota Semarang tersebut ditutup. Pasalnya, dia menjadi kehilangan pekerjaan yang berdampak pada tidak adanya pendapatan.

“Jujur saja sekarang saya masih punya hutang banyak. Setelah ini saya mau bayar pakai apa coba?” ujar Ayu (45), WPS asal Kabupaten Temanggung, saat menghadiri penutupan Sunan Kuning, Jumat (18/10/2019).

Keluhan tersebut disampaikan kepada Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto yang kebetulan saat itu duduk bersebelahan dengannya.

“Pak, ini nanti gimana loh. Apalagi anak-anak di rumah juga masih butuh diurusi. Suami juga nggak ada, gimana coba?” keluh Ayu kepada Fajar Purwoto.

Kepala Satpol PP itu pun langsung memegang pundak Ayu sembari menasehati. “Yang sabar, nanti pasti ada jalan,” sarannya.

“Sabar gimana, nanti anak saya yang di rumah mau dikasih makan apa? Bapak mau tanggung jawab? Saya mau loh jadi istri kedua Bapak. Jadi simpanan juga nggak apa-apa,” sela Ayu kepada Fajar dengan nada sedikit bercanda.

Fajar pun kala itu setengah gelagapan. Namun, penyataan itu hanya ditanggapi dengan senyum sembari mengajak karaoke bersama saja.

Menurut Fajar, dirinya sudah mengenal cukup baik para WPS di Sunan Kuning, termasuk Ayu. “Pas masa-masa sosialisasi kemarin kan kami sering ketemu. Jadi sudah biasa kami guyonan gini,” jelasnya kepada awak media.

Dalam kesempatan itu, Fajar menyarankan agar WPS segera pulang ke kampungnya masing-masing dan merintis usaha dengan modal yang ada. “Usaha kecil-kecilan nggak apa-apa, yang penting ditekuni,” tuturnya.

Namun, Ayu tak begitu sepakat dengan saran Fajar. Menurutnya, selama kurang lebih 8 tahun tinggal di Semarang, dia sudah tak kurang cara berusaha untuk membuka usaha sendiri, tetapi nasibnya selalu kurang mujur.

“Sebenarnya saya kan nggak di sini terus. Beberapa kali nyoba buka usaha di luar, tapi gimana lagi, gagal terus kok. Padahal hutang saya masih numpuk, kebutuhan keluarga juga banyak,” tegasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar