in

Sungai Dinormalisasi – Drainase Dibenahi, Semarang Malah Kebanjiran, Tanya Kenapa?

SEMARANG (jatengtoday.com) – Belakangan ini Kota Semarang digadang-gadang terbebas dari masalah banjir. Hal itu menyusul banyaknya normalisasi sungai, saluran drainase, hingga penyediaan embung untuk resapan air yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama pemerintah pusat.

Jalan di depan kantor Pos Johar, Kota Lama tergenang air cukup tinggi. abdul mughis/jatengtoday.com.

Namun, baru dua hari terakhir dilanda hujan, sejumlah ruas jalan Kota Semarang dikepung banjir. Entah apa sebab utamanya, meskipun konon telah dilakukan perawatan drainase, tetap saja air akibat curah hujan tinggi menggenangi sejumlah ruas jalan protokol.

Sejumlah ruas jalan seperti di wilayah Kaligawe, Jalan Pemuda, sekitar Pasar Johar, Kota Lama, dan Simpang Lima, digenangi banjir akibat curah hujan tinggi. Meski genangan banjir tersebut tidak berlangsung lama kemudian surut. Namun hal ini mengakibatkan lalu-lintas tersendat hingga menyebabkan kemacetan.

Tidak hanya itu, sejumlah motor pengendara harus mogok akibat menerobos banjir di Kota Semarang. “Aneh juga ya, katanya, sungai-sungai, drainase, dan embung sudah dibangun, tapi mengapa baru hujan dua hari banjir menggenangi jalan raya,” kata, Rohmadi (37), salah seorang pengendara ditemui di depan Kantor Pos Kawasan Kota Lama Semarang, Selasa (4/12/2018).

Dikatakannya, banjir di Kota Semarang seharusnya bisa diatasi mengingat pemerintah saat ini telah melakukan persiapan pembangunan sejak lama. “Ini kan soal sistem penataan saluran drainase. Jangan menyalahkan hujannya. Sebab, hujan itu berkah. Kalau tetap terjadi genangan air, pasti ada yang salah dalam penataan sistem drainase. Sehingga drainase tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” katanya.

Pengendara lain, Anita (25), mengaku sedih karena motor matic yang dikendarai mogok akibat terjebak genangan air di dekat Kantor Pos Kota Lama. “Saya kira cuma sedikit banjirnya. Ternyata panjang banget. Tiba-tiba mesinnya mati,” kata karyawati yang bermaksud pulang kerja itu.

Selain mogok, ia harus berbasah-basah karena mendorong motor untuk mencari bengkel. “Untungnya, tadi ada mas-mas yang menolong untuk membantu mendorong motor,” katanya.

Pemandangan sama juga terjadi di kawasan Simpang Lima Semarang. Padahal kawasan tersebut belum lama ini telah dilakukan pembangunan normalisasi drainase. “Enggak tahu ya, padahal baru saja dibangun drainasenya. Tapi kenapa tetap saja ada genangan saat terjadi hujan deras. Memang beberapa saat kemudian surut. Tapi saya kira, ini ada drainase yang kurang berfungsi maksimal. Buktinya ada genangan air ketika terjadi hujan dalam intensitas tinggi,” katanya.

Menurut dia, mestinya Pemkot Semarang segera mengecek kondisi drainase di kawasan tersebut agar tidak semakin parah. “Ini baru dua hari hujan lho, bayangkan kalau setiap hari hujan deras, pasti genangan banjir semakin parah,” katanya. (*)

editor : ricky fitriyanto