in

Simulasi Sekolah Tatap Muka Dinilai Sukses, Jumlah Sekolah dan Siswa Ditambah

SEMARANG (jatengtoday.com) – Simulasi sekolah tatap muka di tujuh sekolah di Jateng dinilai sukses. Tidak ada sekolah yang menjadi klaster Covid-19. Karena itu, jumlah siswa di tujuh sekolah tersebut akan ditambah. Beberapa sekolah lain juga akan ditunjuk untuk melaksanakan simulasi tatap muka mulai Oktober 2020 besok.

“Beberapa sekolah lain juga kami persiapkan untuk melaksanakan simulasi ini. Selain sekolah kita, ada juga sekolah luar yang mengajukan, diantaranya SMA Pradita Dirgantara Boyolali dan SMA Taruna Nusantara. Tapi kami minta prosentase siswanya harus terbatas dan simulasi harus ketat,” tegas Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Rabu (30/9/2020).

Penambahan jumlah siswa dan jumlah sekolah, lanjutnya, tentu dengan mempertimbangkan status zonasi. Tak hanya untuk sekolah baru yang ditunjuk, terhadap tujuh sekolah yang sudah melaksanakan juga akan dievaluasi.

“Tentu semua mempertimbangkan zona, bahkan yang eksisting ini kalau terjadi zonanya naik, saya minta dicek ke Dinas Kesehatan atau Satgas tentang mikrozonasinya. Dicek apakah sekolah itu masuk zona merah, atau tempat tinggal siswanya yang masuk zona merah. Kalau itu terjadi, maka siswanya dilarang sekolah dan kalau sekolahnya berada di zona merah, ya ditutup dulu,” terangnya.

Dikatakan, dari hasil evaluasi, sebanyak 97,4 persen ada dukungan orang tua, 95 persen pelaksanaan protokol kesehatan berjalan dengan baik, dan 82 persen komunikasi antara orang tua dan guru berjalan baik.

“Memang tetap harus diperbaiki, agar capaiannya bisa 100 persen,” terangnya.

Dari hasil evaluasi itu, ada beberapa temuan yang menjadi catatan. Diantaranya, ada tiga siswa di Temanggung yang tinggal di pondok pesantren, dan dua siswa di Wonosobo yang berangkat menggunakan angkutan umum.

“Solusinya sudah diambil dengan meminta mereka belajar jarak jauh. Nah temuan-temuan ini juga akan menjadi pertimbangan,” bebernya.

Mulai 5 Oktober 2020

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Padmaningrum menambahkan, pihaknya akan memulai kembali simulasi belajar tatap muka di tujuh sekolah yang ditunjuk pada 5 Oktober mendatang. Jumlah siswanya akan ditambah 100 persen, dari jumlah awal yang mengikuti tatap muka.

Dicontohkan, SMKN 1 Temanggung yang awalnya diikuti 72 siswa, pada tahap kedua nanti akan ditambah menjadi 180 siswa. Begitu juga di sekolah lain yang telah ditunjuk itu, akan dilakukan penambahan jumlah siswa 100 persen dari tahap awal.

“Selain itu, kami juga melakukan penambahan sekolah yakni di tiga SMK Negeri di Semarang, Pati dan Purbalingga, serta SMA Pradita Dirgantara dan Taruna Nusantara. Kenapa kami pilih sekolah yang berasrama, karena lebih mudah dalam pengaturannya,” katanya.

Di sekolah-sekolah baru yang ditunjuk, juga akan dibatasi jumlah siswanya. Misalnya di SMA Taruna Nusantara dengan jumlah siswa lebih dari 1.000, maka hanya diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka pada 150 orang siswa.

“Sambil kami mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan dan juga kesiapan sarana prasarana penunjang lainnya,” tandasnya. (*)

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.