in

Sempat Diusir, Pedagang Ikan Hias Kota Lama Hanya Direlokasi Sementara

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejumlah pedagang ikan hias di Jalan Kenari Kota Lama Semarang akhirnya bisa bernapas lega. Sebelumnya mereka resah menyusul revitalisasi Kota Lama.

Keberadaan pedagang ikan hias ini dinilai mengganggu dan mereka terancam “diusir” dari Kota Lama. Rencana awal, para pedagang ikan hias tersebut akan ditempatkan di Pasar Dargo dan Pasar Ikan Higienis (PIH) Mina Rejomulyo Semarang.

Namun hal itu mendapatkan penolakan dari pedagang. Mereka menolak dipindah dan menilai revitalisasi Kota Lama salah kaprah. Sebab, Pemkot Semarang dinilai hanya menguntungkan sejumlah investor besar yang didatangkan ke Kota Lama. Sedangkan nasib para pedagang kecil yang sudah berjualan puluhan tahun malah terancam diusir.

Penolakan itu sempat dibawa ke DPRD Kota Semarang dan cukup lama tak menemukan titik temu. Pedagang saat itu tetap mendesak agar Pemkot meninjau ulang rencana pemindahan pedagang ikan hias tersebut.

Namun sekarang ini telah ada keputusan final. Pemkot Semarang akhirnya menyetujui pedagang ikan hias tersebut menempati tempat lama dan dilakukan penataan di Jalan Kenari Kota Lama.

“Untuk sekarang ini telah direlokasi sementara di pinggir jalan KH Agus Salim. Sekarang kami menempati kios sementara. Paling lama dua bulan ke depan. Nanti saat pembangunan sudah selesai akan dikembalikan ke tempat semula,” kata Koordinator Paguyuban
Pedagang Ikan Hias Kota Lama Semarang, Chafidin, Jumat (8/3/2019).

Dikatakannya, keputusan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, dalam rapat bersama PT Abipraya, paguyuban pedagang, pihak kelurahan dan kecamatan.

Lebih lanjut, kata Chafidin, Pemkot juga telah memberi penjelasan bahwa sanggup membiayai pembangunan kios pedagang ikan hias. “Rencananya, April pembangunan sudah selesai. Di tempat relokasi sekarang sudah cocok. Pindahnya tidak terlalu jauh, kebutuhan listrik dan air juga mudah. Pelanggan juga tidak bingung karena dekat. Bahkan banyak pelanggan baru, karena tempatnya di pinggir jalan. Banyak orang lewat, penasaran untuk mampir,” terangnya.

Chafidin mengakui sebelumnya memang sangat resah karena pedagang ikan hias akan dipindah. “Pedagang tidak mau kalau dipindah dengan lokasi yang sangat jauh. Selain biayanya tinggi, pelanggan juga akan kebingungan mencari,” bebernya.

Mengenai jumlah kios pedagang ikan hias di bangunan baru nanti kurang lebih ada 48 kios.
“Tapi untuk sekarang ini hanya 24 pedagang yang menempati relokasi. Sisanya ada yang memilih libur tidak jualan. Nanti saat pembangunan kios permanen di Kota Lama selesai baru kembali berjualan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto saat dikonfirmasi membenarkan telah menyetujui pedagang ikan hias nantinya menempati lokasi semula di Jalan Kenari Kota Lama. Sekarang ini, pedagang ikan hias tersebut telah direlokasi di pinggir Jalan KH Agus Salim untuk sementara.

“Sedangkan untuk pembangunan kios permanen kurang lebih 1,5 bulan ke depan. Saat ini proses pembangunan kios sudah dimulai sembari proses pembangunan saluran oleh PT Abipraya (kontraktor pembangunan Kota Lama). Jadi, nanti kalau pembangunan kios selesai, pedagang ikan hias akan kembali ke tempat semula,” terangnya.

Lebih lanjut, kata Fajar, pembangunan kios pedagang ikan hias tersebut dibiayai oleh Dinas Perdagangan. “Adapun desain nanti kami rembug bersama pedagang ikan hias.
Sekarang sudah mulai penataan. Bangunan lama sudah dikosongkan, pedagang sudah menempati relokasi sementara,”

Ditargetkan, lanjut dia, akhir April atau awal Mei mendatang, pembangunan kios untuk pedagang ikan hias tersebut selesai.
“Kalau saat ini keberadaan pedagang ini sedikit mengganggu arus lalu lintas ya kami mohon maaf. Karena pembangunan masih dalam proses,” ujarnya. (*)

editor : ricky fitriyanto

Abdul Mughis