in

Sektor Ini Masih Jadi Primadona Investasi di Jateng

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sektor listrik, gas, dan air masih menjadi primadona investasi di Jateng dari Penanaman Modal Asing (PMA) pada 2019 dan 2020.

Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), bergeser dari sektor listrik, gas, dan air di 2019, menjadi transportasi, gudang, dan telekomunikasi di 2020.

Meski ada pergeseran, realisasi investasi di Jateng tembus dua kali lipat dari target yang ditentukan pada 2020 lalu. Dari target Rp 24,39 triliun, realisasi investasi mencapai 202 persen atau Rp 50,24 triliun.

Baca:Demi Permudah Investasi, Pemerintah Daerah Diminta Percepat Perda RTRW

Meski melebihi target, capaian tersebut jauh lebih rendah dari realisasi tahun 2019 yang mencapai Rp 59,59 triliun dari target Rp 47,43 triliun atau 125 persen.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri menjelaskan, menurunnya realisasi investasi tahun 2020 karena dipengaruhi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia.

Melihat kondisi ekonomi dunia, BPKM RI menurunkan target realisasi investasi. Dari sebelumnya Rp 886 triliun menjadi Rp 817 triliun.

Baca: Korsel dan Moderna Jajaki Investasi Pembangunan Pabrik Vaksin

“Sehingga jika disebar tiap provinsi, target di Jateng juga menurun dari Rp 27 triliun menjadi Rp 24,89 triliun,” ucapnya, Rabu (10/2/2021).

Jika dirinci, realisasi investasi di Jateng untuk PMA merosot dari tahun sebelumnya. Pada 2019, realisasi investasi dari PMA sebesar Rp 40,848 triliun, sementara di 2020 menurun menjadi Rp 19,636 triliun.

Berbeda di PMDN yang justru meroket. Jika realisasi PMDN di 2019 hanya Rp 18,654 trilun, di 2020 meningkat menjadi Rp 30,606 triliun.

Baca: Jaksa Periksa Enam Petinggi Perusahaan Investasi terkait Korupsi ASABRI

“Kalau dilihat dari serapan tenaga kerja, tahun 2020 meningkat 170.036 tenaga kerja dari tahun 2019 dengan 114.743 tenaga kerja,” beber Kawuri.

Dari 170.036 tenaga kerja tersebut, ada 98.445 TKI dan 577 TKA yang bekerja di PMA, serta 70.854 TKI dan 160 TKA yang bekerja di PMDN. (*)

 

editor: ricky fitriyanto