SEMARANG (jatengtoday.com) – Pembangunan infrastruktur Kawasan Cagar Budaya Kota Lama Semarang ditargetkan akhir Desember 2018 ini rampung. Namun mendekati penghujung tahun ini masih dilakukan proses pembangunan.
“Proses pembangunan infrastruktur di Kota Lama terus dikebut supaya dapat selesai akhir 2018 ini,” kata salah satu anggota Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, Kadarlusman, Rabu (26/12/2018).
Dia mengakui proses pembangunan infrastruktur di Kota Lama sedikit molor dari waktu yang ditentukan. Hal itu disebabkan adanya pergantian bahan baku untuk jalan dari paving menjadi batu andesit.
“Pergantian tersebut atas permintaan langsung dari Menteri PUPR. Memang, kawasan heritage kalau pakai batu andesit akan lebih menarik,” katanya.
Proses pembangunan ini mengakibatkan sejumlah ruas di kawasan Kota Lama berdebu. Sehingga hal itu membuat pengunjung maupun pengendara yang melintas kurang nyaman.
“Akhir tahun ini ditargetkan selesai. Secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur Kota Lama hampir 80 persen yang telah dibenahi,” katanya.
Total anggaran pembangunan kurang lebih Rp 170 miliar. Anggaran ini untuk membenahi infrastruktur Kota Lama mulai dari drainase, jalan, penataan kabel bawah tanah, street furniture dan lain-lain.
“Meski proses pembangunan infrastruktur belum rampung, tapi hingga sekarang pengunjung di Kota Lama semakin banyak. Minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Kota Lama terlihat sangat baik,” katanya.
Ia menyontohkan saat liburan Natal, banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar kota menyambangi kawasan Kota Lama. Menurutnya, Kota Lama memiliki daya tarik sangat kuat. Baik untuk wisata edukasi, sejarah, hingga sekadar menjadi objek foto selfie.
“Secara estetika bangunan di Kota Lama memang sangat bagus dan indah,” katanya.
Namun demikian, pihaknya mengaku selama ini masih banyak menemui kendala. Di antaranya persoalan sosial di lingkungan Kota Lama. Baik penataan PKL, parkir liar hingga penertiban karaoke liar. Ia menegaskan ke depan persoalan-persoalan itu harus diselesaikan.
Warga di sekitar Kota Lama, Yulianto, mengakui hingga saat ini kantong parkir yang disediakan pemerintah belum sepenuhnya maksimal. Sebab, keberadaan kantong parkir belum mampu memback up keperluan parkir pengunjung di kawasan Kota Lama yang cukup luas.
“Pengunjung ini tidak semuanya wisatawan lho. Maka muncul parkir liar di beberapa titik di kawasan Kota Lama. Kalau mau tertib, ya kantong parkir perlu ditambah lagi. Parkir liar harus ditertibkan. Jukir parkir liar perlu dilibatkan untuk pengelolaan agar tidak terjadi permasalahan,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto