in ,

Sampel Batu Bata Terpendam Sedang Diuji Laboratorium

SEMARANG – Batu bata yang ditemukan terendam di bawah Jalan Gelatik, kawasan Kota Lama Semarang telah dilakukan penelitian lebih lanjut. Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng telah mengambil sampelnya untuk diteliti di laboratorium.

Penelitian itu untuk mengidentifikasi apakah betul bahwa struktur batu bata kuno tersebut merupakan struktur jalan masa silam. Termasuk untuk mengetahui perkiraan waktu benda tersebut aktif beroperasional.

Tim berjumlah empat orang dibantu tenaga pekerja melakukan penggalian tanah untuk dibuat grid ekskavasi dan menemukan titik struktur batu bata jalan kuno. Di salah satu titik, tim menemukan lapisan berupa pasangan batu bata kuno di kedalaman 40 centimeter. “Kami ingin mengetahui lebih pasti fungsi benda tersebut di masa lalu, apakah sebagai struktur jalan atau yang lainnya,” kata Kapokja Publikasi BPCB Provinsi Jateng Wahyu Kristanto di kawasan Kota Lama Semarang, Jumat (27/12/2017).

Dijelaskannya, penggalian tanah harus dilakukan secara hati-hati. Hal itu dilakukan untuk menemukan struktur asli batu bata kuno tersebut. Dia berharap pengelolaan di Kota Lama sebagai benda cagar budaya agar tetap lestari sehingga bisa menjadi kebanggaan Kota Semarang. “Sehingga setelah dilakukan penelitian, diharapkan nantinya bisa diketahui secara pasti fungsi dari benda tersebut di masa lalu. Penggalian diperkirakan membutuhkan waktu tiga hari,” katanya.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, revitalisasi Kota Lama tersebut mendapatkan bantuan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), senilai Rp 194 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan sarana-prasarana drainase, jalan dan furniture. Saat dilakukan pengerjaan pembangunan drainase di Jalan Gelatik ternyata ditemukan struktur jalan di bawah lapisan beton.

“Nah, temuan tersebut akan dilakukan penelitian oleh tim BPCB dengan mengambil sampel. Ini untuk mengetahui bahwa struktur batu bata tersebut dulu dibangun untuk apa, termasuk lapisan jalan dari tahun ke tahun seperti apa,” katanya.

“Pembangunan tetap dilanjutkan, sudah mendapatkan lampu hijau dari BPCB, yaitu melalui Jalan Cendrawasih dan Sendowo,” katanya.

Sedangkan pembangunan di Jalan Letjen Suparapto, hingga ke arah utara harus dilakukan lebih hati-hati. Sebab, sangat dimungkinkan ada temuan-temuan lain. “Maka dari itu, kami melibatkan pihak BPCB selama proses pembangunan,” tegasnya. (*)

Editor: Ismu Puruhito