SEMARANG (jatengtoday.com) – Tahun baru Imlek tinggal beberapa hari lagi. Berbagai persiapan pun telah dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Termasuk mempersiapkan menu makanan yang harus ada saat perayaan.
Menurut budayawan peranakan Tionghoa Semarang, Jongkie Tio, ada banyak menu makanan khas Imlek. Diantara yang cukup unik adalah menunya harus berunsur laut, darat, dan udara.
“Kalau hari Imlek itu makanannya khas. Harus ada yang unsur laut, unsur darat, dan unsur udara. Harus itu di meja makan,” ujarnya saat ditemui di Restoran Semarang, Jumat (1/2/2019).
Kata Jongkie, menu makanan yang memiliki unsur laut bisa diwakili dengan bandeng atau jenis ikan lainnya. Untuk unsur udara bisa menggunakan unggas, seperti ayam, burung. Sedang unsur darat bisa berupa babi, sapi, dan lain-lain.
Ketiga menu itu menjadi hidangan yang wajib ada saat makan besar. Biasanya, sanak saudara akan berkumpul di rumah keluarga paling tua untuk bersua dan maka bersama.
“Itu penyajiannya di hari pertama saat makan besar. Maka bareng keluarga besar itu,” jelasnya.
Selain itu, menu sambilannya berupa kue setra buah-buahan dan manisan. “Ekstranya baru kue-kue, seperti kue keranjang, kue moho, kue mitu,” paparnya.
Yang paling populer saat Imlek biasanya adalah kue keranjang. Setiap rumah pasti menyediakan menu tersebut. Apalagi, kata Jongkie, saat ini sudah banyak pabrik yang mengolah kue keranjang, sehingga di warung-warung pasti tersedia.
Jongkie menambahkan, di hari terakhir perayaan atau hari ke-15 Imlek, ada sajian menu lontong Cap Go Meh. Menu ini hampir mirip dengan ketupat opor ayam saat perayaaan lebaran. (*)
editor : ricky fitriyanto