in

Rumah Pancasila Berikan 32 Beasiswa di Hari Ulang Tahun Perdana

SEMARANG (jatengtoday.com) – Rumah Pancasila dan Klinik Hukum memberikan bantuan beasiswa untuk 32 pelajar, dari SD, SMP, SMA, dan mahasiswa. Mereka berasal dari keluarga tidak mampu. Orang tua mereka tidak mendapatkan pekerjaan tetap. Seperti buruh cuci, buruh setrika, tukang pijat, dan lain sebagainya.

Beasiswa itu diserahkan saat peringatan ulang tahun pertama Rumah Pancasila dan Klinik Hukum yang digelar di Grand Maerakaca Semarang, Minggu (18/8/2019) sore.

Pendiri Rumah Pancasila dan Klinik Hukum, Theodorus Yosep Parera menjelaskan, pemberian beasiswa ini bisa memberikan contoh bagi masyatakat lain dan pemerintah, untuk mewujudkan Pancasila, terutama sila kelima. Yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Keadilan sosial, lanjutnya, bukan hanya untuk warga miskin. Sebab, bagi Yosep, tidak ada warga yang miskin di Indonesia. “Kita saja yang tidak berbagi dengan mereka. Apa yang kita miliki, milik mereka juga. Mereka hanya tidak mendapat kesempatan mengakses dengan baik,” bebernya.

Karena itu, sebagai warga yang memegang nilai-nilai Pancasila, Yosep mengajak untuk membuka akses seluruh warga Indonesia agar bisa mendapatkan hak-hak mereka.

“Selama ini, hanya orang-orang yang kuat dan mampu saja yang bisa mengakses sumberdaya sebagai pendapatan ekonomi. Sehingga, terjadi kesenjangan. Jadi kami membantu warga yang kekurangan, memberikan bantuan agar mereka terpelajar agar nantinya bisa bersaing,” paparnya.

Selain memberikan beasiswa, ada puluhan doorprize yang dibagikan dalam peringatan hari ulang tahun tersebut. Ada juga kompetisi foto berhadiah Rp 5 juta untuk 10 peserta terpilih.

Band Rumah Pancasila juga tampil menghibur para pengunjung. Sejumlah nomor-nomor andalan dibawakan. Seperti Rumah Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Bangsa Pelaut, dan Garuda.

Ke depan, dia berencana memberikan bantuan beasiswa lebih banyak. Setidaknya tiga bulan sekali. “Bukan hanya untuk warga Jawa Tengah saja. Tapi seluruh Indonesia yang membutuhkan,” bebernya. (*)

editor : ricky fitriyanto