in

Radio Nelayan Sering Ganggu Penerbangan, DKP Berikan 73 Radio Marine Channel

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng mengajak seluruh nelayan tidak lagi menggunakan frekuensi radio all band, atau di atas 14 ribu. Sebab, frekuensi tersebut menganggu radio komunikasi penerbangan.

Kepala DKP Jateng, Lalu M Syafriadi menjelaskan, seluruh kapal nelayan di atas 10 GT diarahkan untuk menggunakan radio dengan frekuensi 8. “Frekuensi 14 ribu ke atas memang jernih, tapi bisa mengganggu sistem komunikasi penerbangan. Jadi suara para nelayan yang sedang berkomunikasi lewat radio, tertangkap di radio pilot,” terangnya, Jumat (21/12/2018).

Dijelaskan, frekuensi 8 merupakan international Very High Frequency (VHF) marine radio channel. Jangkauannya pun diklaim sangat jauh hingga 60 mil. Artinya, nelayan yang sedang melaut di perairan Jateng, bisa berkomunikasi dengan mereka yang berada di perairan Korea.

Channel ini sangat cocok digunakan nelayan Jateng. Sebab, tidak sedikit yang hobi menangkap ikan hingga laut Arafuru atau Natuna. “Biasanya, nelayan menggunakan radio untuk berbagai informasi seputar cuaca, fishing ground atau daerah penangkapan, harga ikan di darat, dan lain sebagainya,” terangnya.

Sebagai stimulan agar nelayan mau mengubah channel radio, DKP Jateng memberikan bantuan seperangkat radio. Total ada 73 paket senilai Rp 2,8 miliar yang dianggarkan dari APBD Jateng.

Bantuan tersebut disebar ke nelayan di bilangan Pantai Utara (Pantura) dan Pantai Selatan (Pansela). Bantuan sudah disebar 8 Desember 2018 lalu. “Satu paket, terdiri dari radio, penguat sinyal, power supply, dan antena. Ada juga 1 VHF. Unit ini khusus untuk marine radio. Jadi frekuensinya sudah tidak bisa diubah. Tidak mungkin menganggu jalur komunikasi penerbangan lagi,” terangnya.

Karena upaya tersebut, DKP Jateng mendapatkan penghargaan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penghargaan didapat karena DKP Jateng dinilai telah menciptakan inovasi dan berperan aktif dalam penyebarluasan informasi, serta memberikan kontribusi besar dalam pembangunan nasional di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. (*)

editor : ricky fitriyanto