SEMARANG (jatengtoday.com) – Tingkat konsumsi ikan di Jateng masih sangat rendah. Pada 2018 lalu, tingkat konsumsi makan ikan masyarakat hanya 29,19 kilogram per kapita per tahun.
Padahal di Jatim, tingkat konsumsi makan ikannya mencapai 36 kilogram per kapita per tahun. Sementara nasional 51,5 kilogram per kapita per tahun.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng Fendiawan Tiskiantoro mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan angka konsumsi ikan. Terutama bagi usia dini yang masih berada di bangku sekolah, agar makan ikan bisa menjadi budaya hingga dewasa.
Dia merasa perlu ada gerakan yang masif untuk meningkatkan konsumsi ikan. Salah satunya, dimulai dengan mengajak sekolah-sekolah di Jateng untuk ikut mengampanyekan gerakan makan ikan kepada para siswanya.
“Sekarang sudah ada bakso ikan, nugget ikan dan macam-macam. Ini yang kita kenalkan kepada anak-anak TK dan SD. Kita sudah diskusi dengan Pak Sekda, bagaimana kalau dibikin surat edaran dari gubernur untuk PAUD dan TK dalam satu minggu wajib ada menu ikan. Kemudian untuk SMP dan SMA, kita juga imbau hal yang sama. Instansi pemerintah kalau ada acara-acara, ya mbok masak ikan sebagai hidangan,” jelasnya, Jumat (21/6/2019).
Tahun ini pihaknya menargetkan tingkat konsumsi makan ikan bisa mencapai 30 kilogram per kapita per tahun jika gerakan konsumsi ikan ke tingkat sekolah bisa berhasil.
“Gerakan gemar makan ikan harus digenjot, caranya lewat inovasi produk olahan ikan. Sehingga, anak-anak atau mungkin orang dewasa yang tidak suka makan ikan bisa menjadi suka karena sudah diolah sedemikian rupa,” jelasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto