in

Projo Jateng dan Projo Semarang Nyatakan Dukung Omnibus Law dan Kutuk Pelaku Kerusuhan

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja oleh DPR RI menimbulkan pro dan kontra. Gelombang unjuk rasa penolakan pun terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Tengah.

Menyikapi hal itu, DPD Projo Jateng dan DPC Projo Kota Semarang secara tegas menyatakan untuk mendukung pengesahan Omnibus Law. Sikap ini sejalan dengan pernyataan pengurus pusat.

Ketua DPD Projo Jateng Ayub Purnomo mengatakan, saat ini UU Cipta Kerja dinilai mendesak disahkan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Dengan UU tersebut nantinya bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan dan mendongkrak perekonomian Indonesia.

Menurutnya, ketidaksetujuan terhadap substansi UU Cipta Kerja bisa dilakukan secara konstitusional melalui saluran hukum yang ada. “Silakan ajukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi,” ujar Ayub, Sabtu (10/10/2020).

Pihaknya menyayangkan adanya aksi unjuk rasa yang berujung anarkis. Ayub mencontohkan dengan aksi yang berlangsung di depan gedung DPRD Jateng beberapa waktu lalu. Berbagai fasilitas umum dan kendaraan pribadi rusak. Kerusuhan serupa juga terjadi di daerah lain.

“Kami mengutuk keras pelaku tindak kerusuhan dan perusakan fasilitas umum yang diduga menyusupi demonstrasi berbagai kelompok mahasiswa dan buruh di sejumlah wilayah,” tegas Ayub.

Hingga malam tadi, Polda Jateng mencatat telah mengamankan 97 orang yang diduga menjadi pelaku kerusuhan. Empat orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Projo Jateng dan Projo Semarang mendukung langkah aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku. “Kami juga mendesak aparat mengusut aktor intelektual serta penyandang dana di balik tindakan anarkistis tersebut,” ucap Ayub.

Ketua DPC Projo Kota Semarang Agus S Winarto menambahkan, yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana memberi solusi atas permasalahan bangsa. Pembukaan lapangan kerja menjadi salah satunya.

Apalagi, kondisi pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Ini membutuhkan kebersamaan segenap komponen bangsa untuk mengatasinya. “Kepada kader dan simpatisan Projo kami harap bisa menahan diri dan tetap bergotong-royong mengatasi pandemi,” pungkasnya. (*)

editor : tri wuryono

Baihaqi Annizar