SEMARANG (jatengtoday.com) – Setiap weekend atau hari Sabtu dan Minggu, warga Jateng dilarang keluar rumah. Usulan itu dilontarkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memimpin rapat evaluasi penanggulangan Covid-19 di kantornya, Senin (1/2/2021).
Program Jateng di Rumah Saja ini akan mengatur agar warga di seluruh daerah di Jateng tidak keluar rumah pada hari Sabtu dan Minggu. Tujuannya, agar angka penyebaran Covid-19 di provinsi ini bisa ditekan.
Baca: Candi Arjuna Ditutup Selama PPKM
Dia mengatakan, gerakan Jateng di Rumah Saja layak dicoba mengingat peningkatan kasus Covid-19 tetap terjadi, meski sejumlah kebijakan telah diambil. PPKM, misalnya.
Melihat program PPKM yang sudah memasuki jilid II, dia sadar jika masyarakat tidak bisa menahan diri di rumah saja secara serentak selama dua pekan.
“Saya ingin mengusulkan, bisa tidak masyarakat menahan diri di rumah secara serentak. Namanya program Jateng di Rumah Saja. Kebijakan ini sedang kita siapkan, syukur-syukur di weekend ini kita di rumah saja semuanya. Jadi, saya pengen melihat Jawa Tengah sepi, minimal dua hari saja,” paparnya.
Baca: Dua Pekan PPKM Dinilai Belum Efektif Tekan Kasus Aktif Covid-19
Usulan gerakan Jateng di Rumah saja, lanjutnya, bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. Tapi membangun kesadaran bahwa Covid-19 memang benar-benar berbahaya.
“Apakah kita tidak bisa membangun kesadaran itu. Kalau dua hari saja kita menjaga diri dan menahan diri untuk tidak keluar rumah, maka nanti bisa dilihat apakah ini bisa efektif,” terangnya.
Gerakan Jateng di Rumah Saja digadang-gadang mampu mengurangi mobilitas masyarakat di luar rumah. Usulan itu telah disampaikan kepada seluruh bupati/wali kota dan minta ditindaklanjuti.
Baca: Tempat Tidur Kritikal Pasien Covid-19 di Sleman Terisi 90 Persen
“Intinya ya di rumah saja, jadi kita coba menahan diri dua hari saja, mungkin apa tidak. Anggap saja seperti camping di rumah, tidak keluar,” jelasnya.
Meski begitu, tentunya persiapan dan kajian mendalam akan dilakukan. Pihaknya akan mengukur, apakah penerapan kebijakan itu bisa efektif.
“Untuk kapan pelaksanannya, nanti akan kami rapatkan. Maka tadi saya minta Pak Sekda bicara dengan seluruh Kabupaten/Kota untuk disiapkan dan disosialisasikan pada masyarakat,” tegasnya.
Baca: IHGMA Jateng Sebut PPKM Bikin Hotel Terpuruk, Bisa Perbanyak PHK
Baca: AS Sudah Suntikkan 31 Juta Dosis Vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech
Plt Sekda Jateng Prasetyo Aribowo menambahkan, larangan warga Jateng keluar rumah pada hari Sabtu dan Minggu akan diterapkan setelah PPKM berakhir pada 8 Februari 2021.
Pihaknya akan mencoba berkomunikasi dengan sekda se-Jateng berkaitan wacana penerapan Jateng di rumah saja itu. Sebab, diperlukan adanya aspek hukum untuk menerapkan kebijakan itu dan dibutuhkan persetujuan dari pemerintah pusat.
“Memang ini akan sangat berdampak. Saya yakin bisa mendorong penurunan kasus. Cuma problemnya adalah untuk implementasinya itu melibatkan masyarakat luas,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto