SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang merencanakan pengadaan layar monitor CCTV untuk setiap RT di Kota Semarang pada 2021 dengan anggaran Rp 15 miliar. Pengadaan monitor tersebut merupakan kelanjutan dari pengadaan CCTV di Kota Semarang pada 2019 silam.
Kepala Diskominfo Kota Semarang, Bambang Pramusinto menyebut saat ini terdapat 10.693 buah CCTV di Kota Semarang. Dari jumlah tersebut sebanyak 10.293 buah merupakan CCTV RT dan sisanya merupakan ATCS serta milik korporasi yang diintegrasikan dengan sistem pemantauan di Pemerintah Kota Semarang.
“Ke depan, Pemerintah Kota Semarang akan melakukan penambahan CCTV. Saat ini masih menunggu kebijakan dari kepala daerah. Pada 2021 ini, baru akan menambah monitor di masing-masing RT untuk memonitor CCTV yang telah terpasang. Anggaran pengadaan monitor sekitar Rp 15 miliar,” ungkapnya, Sabtu (27/3/2021).
Dikatakannya, pengadaan monitor tersebut saat ini masih dalam proses lelang. Masing-masing RT dialokasikan akan mendapat satu unit monitor dengan anggaran Rp 1,3 juta per monitor ukuran 20 inci.
“Pada 2019 lalu, telah dilakukan pemasangan paket CCTV, masing-masing RT; satu unit CCTV, jaringan, dan Network Video Recorder (NVR). NVR itu terdiri dari empat slot. Sedangkan, Pemerintah Kota Semarang baru mengisi satu slot,” katanya.
Dengan disediakan empat slot tersebut, lanjut Bambang, harapannya agar masyarakat bisa berswadaya untuk menambah CCTV secara mandiri di lingkungan masing-masing. “Harapannya tidak menggantungkan pemerintah, slot yang kosong bisa diisi oleh masyarakat setidaknya satu slot,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Semarang telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2019 terkait dengan upaya pengadaan CCTV bagi pengelola bangunan, menara telekomunikasi, maupun pengusaha untuk memasang CCTV yang diarahkan ke area publik. Tujuannya untuk menjaga kamtibmas, parkir liar, genangan air, dan seterusnya.
BACA JUGA: CCTV Analytics Big Data Diklaim Teknologi Pertama di Indonesia
“Adanya CCTV di Kota Semarang tersebut, tidak hanya untuk memantau, namun juga bisa ditambahi software analytic big data yang bisa ditransfer menjadi data angka. Misalnya jumlah parkir, jumlah kendaraan yang melintas, dan sebagainya,” katanya. (*)
editor : tri wuryono