SEMARANG (jatengtoday.com) – Pelukis Semarang, Suhartono atau yang lebih dikenal dengan Hartono, memamerkan 45 lukisannya di Museum Jawa Tengah Ranggawarsita. Pameran tunggal dengan tema “Kidung Zaman” digelar selama 4 hari sampai Jumat (14/12/2018) besok.
Hartono mengungkapkan, Kidung Zaman diusung sebagai tema karena makna yang terkandung seperti tembang, tanda-tanda, dan jejak hidup. Maka lukisan yang ditampilkan karya dari masa ke masa.
“Ada yang dibuat pada tahun 1997, 2003, 2007, 2009, dan banyak juga yang baru dibuat akhir-akhir ini. Ini yang penting-penting. Tapi pentingnya itu tentu perspektif saya,” ujarnya, Kamis (13/12/2018).
Lukisan-lukisan tersebut dibuat untuk merespon permasalahan yang terjadi di masyarakat. Rata-rata mencoba merespon persoalan lokal Indonesia, meskipun ada juga sebagian yang merambah ke luar, seperti lukisan tentang perjuangan warga Palestina.
“Secara umum memang saya ingin mengangkat sesuatu yang bernuansa lokalitas, bisa dilihat dari kebanyakan lukisan yang masih mengusung unsur wayang, dan batik. Tapi semangat yang ingin saya sebarkan universal,” tegasnya.
Terpisah, Ketua Dewan Kesenian Semarang, Handry TM menilai beberapa karya Hartono tetap belum beranjak dari tema sosial yang ditangkapnya. Kejawaan menjadi falsafah yang sering ditonjolkan, terlihat dari tema Kidung Zaman yang dipilih menjadi judul pameran.
Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto mengungkapkan Hartono memang dikenal sebagai perupa yang kerap menyentuh sisi-sisi religius dan budaya Jawa dalam kesehariannya, yang kemudian diwujudkan dalam karyanya.
“Ki Hartono memiliki ciri khas dalam menggambarkan makna tentang kehidupan, alam dan lingkungan, tokoh pewayangan, tokoh politik, maupun tokoh kehidupan rakyat Indonesia dari masa ke masa. Usia yang kian beranjak tak hanya mengukuhkan hidupnya, tapi juga praktik berkeseniannya,” tegas Pustanto. (*)
editor : ricky fitriyanto