in

PCNU Kota Semarang Punya SINU untuk Jaga Aset secara Digital

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang memiliki Sistem Informasi kader Nahdlatul Ulama (SINU) sebagai sistem untuk menjaga aset yang dimilikinya.

Ketua PCNU Kota Semarang KH Anashom mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan penertiban administrasi dengan database anggota NU Kota Semarang secara modern yang disebut dengan SINU tadi.

Menurutnya, selama ini NU memiliki aset yang luar biasa. Namun dalam pendataannya tak terkelola dengan maksimal.

“Kita harus terus berupaya menutup kelemahan dalam pendataan,” jelasnya dalam sosialiasi dan bimbingan teknis pembuatan kartu anggota NU (Kartanu) Kota Semarang.

Menurut Kyai Anashom, era digital 4.0 harus disambut dengan baik. Karena itu digitalisasi aset menjadi fokus PCNU Kota Semarang.

Dia berharap, keamanan data menjadi pertimbangan yang utama. “Data harus terus dipastikan aman, sampai bisa menghasilkan berbagai aplikasi pengembangan IT PCNU Kota Semarang,” ucapnya melalui siaran persnya.

Wakil Ketua PCNU Kota Semarang KH Ali Mas’adi menambahkan, pembuatan database kader NU merupakan hasil dari musyawarah kerja cabang. SINU sendiri diproyeksikan untuk dikembangkan pada pendataan semua aset NU, baik berupa makam wali, kiai NU, masjid, TPQ, Madin, maupun pondok pesantren.

“Digitalisasi aset NU ini, baik berupa SDM atau yang lain harus terdata dengan jelas. Ini sesuai dengan amanat Muskercab NU Kota Semarang,” kata Ali.

Ali berharap, warga NU dapat mengikuti pendataan meski telah memiliki kartanu dari Majelis Wakil Cabang (MWC) NU setempat. “Bagi yang sudah memiliki kartanu MWC, datanya harus masuk ke database. Soal mau cetak baru lagi yang lebih bagus atau tidak itu bukan sebuah keharusan,” tegasnya.

Pembuatan Kartanu PCNU Kota Semarang memiliki kualitas yang lebih baik dari cetakan MWC. Bahkan lebih bagus dibandingkan dengan KTP dan SIM.

“Kartanu ini bahannya bagus, lebih lentur, tahan lama, dan tidak luntur atau nglitok karena air. Nanti bisa dibuktikan,” ucapnya. (*)

 

editor : ricky fitriyanto