in ,

Optimalkan Sasaran Program Kemensos Perbaiki Data Penerima Manfaat dan LKS

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf mengunjungi rumah rumah Ardi Febrianto (15), penyandang disabilitas intelektual penerima Program Permakanan Disabilitas, di lingkungan Dusun Gentan, Desa Karanganyar, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Kamis (10/10/2024). (foto: bowo)

UNGARAN (jatengtoday.com)–Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melakukan kunjungan kerja ke di lingkungan Desa Karanganyar, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menginventarisasi dan mengidentifikasi berbagai persoalan sosial, berkaitan dengan pelaksanaan program- program Kementerian Soaial (Kemensos) di wilayah Kabupaten Semarang.

Dalam kunjungan ini, Mensos juga meninjau langsung pelaksanaan berbagai program sosial yang menyasar kelompok rentan seperti permakanan lansia dan penyandang disabilitas serta bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).

Dikonfirmasi di sela kegiatan kunjungan ini, Gus Ipul menyampaikan ada beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan oleh Kemensos, berkenaan dengan optimalisasi pelaksanaan program- program Kemensos.

“Terutama, soal data sasaran program yang dinamis dan terus berubah. Sehingga harus di- update (dilakukan perbaikan dan pemutakhiran),” ungkapnya, di Balai Desa Karanganyar, Kecamatan Tuntang.

Selain itu, juga terkait dengan operasional lembaga- lembaga kesejahteraan sosial, seperti panti asuhan yang tidak berizin atau bermasalah lainnya, seperti beberapa waktu lalu yang sempat ramai di Tangerang.

Di luar itu masih banyak lagi hal yang perlu dievaluasi dan dilakukan perbaikan oleh Kemensos. “Tetapi yang baik juga banyak sekali, tetapi yang kurang- kurang perlu diperbaiki,” ungkap Gus Ipul kepada awak media.

Menurutnya, ada beberapa contoh program di Kemensos yang sudah baik dalam pelaksanaannya. Tetapi ada juga yang kurang- kurang seperti masih ada 3 persen  penerima bantuan iuran (PBI).

Kemudian ada yang mestinya mendapatkan bantuan tetapi tidak menerima, sebaliknya ada yang seharusnya tidak menerima bantuan tetapi menerima dan beberapa persoalan di lapangan lainnya.

Ini menjadi bagian dari evaluasi Kemensos dalam merespon data yang dinamis tersebut. Tentu Kemensos juga bekerjasama dengan bupati/ wali kota serta provinsi juga. “Jadi ini yang akan teris kita perbaiki,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul juga menyampaikan, total program Kemensos yang dilaksanakan di Kabupaten Semarang tahun 2024, total nilainya mencapai Rp 105 miliar.

Rinciannya untuk Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp 71,3 miliar, bantuan sembako Rp 22,8 miliar, permakanan lanjut usia tunggal Rp 6,2 miliar, permakanan disabilitas Rp 2,5 miliar.

“Selain itu juga bantuan Yatim Piatu (YAPI) Rp1,8 miliar, bantuan kelompok rentan Rp 155,5 juta, bantuan ATENSI Rp 183,2 juta, serta bantuan tiga unit traktor tangan senilai Rp 60 juta,” jelasnya.

Sementara itu, dalam kunjungan kali ini Mensos beserta rombongan didampingi PLt Bupati Semarang, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi, Kepala Dinsos Kabupatrn Semarang dan Kepala Dinsos Kabupaten Kudus.

Lokasi pertama yang didatangi  adalah Balai Desa Karanganyar untik menyerahkan bantuan kepada 153 penerima manfaat yang dihadirkan di Aula Balai Desa sdkaligus dialog dengan penerima manfaat.

Dari Balai Desa Karanganyar, Mensos menyambangi murid SDN Karanganyar 1 untuk menyapa anak- anak dan menyerahkan bantuan sarana olahraga seperti bola basket, bola futsal dan raket badminton.

Kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan dapur Kelompok Masyarakat (Pokmas) Lansia Tunggal Berlian, Desa Karanganyar, Kecamatan Tuntang yang melayani kebutuhan makanan bagi lansia tunggal.

Di lokasi ini Menteri Sosial meninjau proses pengolahan makanan dan berbincang dengan para petugas dapur untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan baik.

Pokmas yang dikelola oleh enam orang, ini bertanggung jawab atas produksi dan distribusi makanan bagi 43 lansia tunggal di 16 desa, yang ada di wilayah Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lokasi terakhir yang dikunjungi Mensos adalah rumah Ardi Febrianto (15), penyandang disabilitas intelektual penerima Program Permakanan Disabilitas. (*)