SEMARANG (jatengtoday.com) – Operasi Ketupat Candi atau pengamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2019 resmi berakhir pada 10 Juni lalu. Polda Jateng mencatat ada 256 kecelakaan dan mengakibatkan 32 orang meninggal dunia.
Hal itu dibeberkan Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Rudy Antariksa usai mengikuti Apel Konsolidasi bertajuk “Berakhirnya Ops Ketupat Candi-2019 dan Persiapan Pam Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum” di Simpanglima, Kamis (13/6/2019).
Menurutnya, Operasi Ketupat Candi dilaksanakan selama 13 hari yang dimulai pada 29 Mei lalu. Dalam rentang operasi itu, diketahui bahwa angka kecelakaan mengalami penurunan. Dari 324 pada 2018 menjadi 256 kejadian pada 2019.
Meskipun begitu, jumlah korban meninggal akibat laka lantas mencapai 32 orang. “Memang naik dibanding tahun sebelumnya yang hanya 12 orang,” jelas Rudy.
Korban meninggal yang didominasi oleh pengendara roda dua tersebut sebenarnya bukan merupakan pemudik. “Mereka sifatnya arus lokal, bukan pemudik,” bebernya.
Yang jelas, tegas Rudy, pihaknya bersyukur lantaran secara umum jumlah laka lantas mengalami penurunan. Artinya, hal tersebut sebagai dampak positif tersambungnya jalur tol di Jateng, sehingga laka lantas di tol menurun 21 persen.
“Alhamdulillah lancar terutama di tol dapat ditekan, di luar tol yang melibatkan arus lokalan melibatkan sepeda motor masih terjadi,” papar Rudy.
Selain itu pihaknya juga mengklaim, Operasi Ketupat Candi 2019 berjalan lancar, baik secara lokal maupun nasional. Sebagai evaluasi, pihaknya mencatat beberapa problem yang dapat mengganggu arus lalu lintas waktu lebaran.
“Jadi begini, evaluasi Operasi Ketupat Candi 2019 ini akan jadi rujukan untuk penyelenggaraan Operasi Ketupat Candi pada tahun selanjutnya. Sehingga, hal-hal yang kurang baik, harapannya tidak terulang,” tandas Rudy. (*)
editor : ricky fitriyanto