in

Kecelakaan di Jateng Masih Tinggi, Setiap Hari Ada 8-10 Orang Meninggal Dunia

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Rudi Antariksawan mengungkapkan, angka kecelakaan kendaraan bermotor di Jawa Tengah masih tinggi. Bahkan jika dihitung, ada 8-10 orang yang meninggal setiap harinya.

“Mirisnya, rata-rata korbannya adalah kalangan usia produktif,” ujar Rudi seusai menghadiri acara Police Goes To Campus melalui Kampus Pelopor Keselamatan (Kapeka) Berlalu Lintas dan Taat Pajak Kendaraan di Universitas Diponegoro Semarang, Kamis (17/10/2019).

Secara rinci, angka kecelakaan di Jateng dalam kurun waktu 1 Januari hingga 30 September 2019 mencapai 19.261 kejadian. Mengalami kenaikan 45 persen dibanding kurun waktu yang sama pada 2018 yang berjumlah 13.270 kejadian.

Karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat bisa lebih disiplin dalam berkendara. Sehingga, potensi kecelakaan akan menurun.

“Mari kita sama-sama, mulai dari usia dini sampai yang tua-tua, termasuk kaum milenial untuk menggelorakan disiplin berlalu lintas,” imbuhnya.

Sementara itu, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto menyebut Jateng memang merupakan daerah rawan kecelakaan. Hal itu terlihat saat operasi ketupat atau ketika arus mudik dan balik.

“Kalau pengalaman di operasi Ketupat, Jateng tumpahan dari DKI. Jateng memang jalur yang dianggap rawan karena itu jadi evaluasi kita,” katanya.

Disamping itu, dia membeberkan bahwa korban kecelakaan yang didominasi generasi muda ini terjadi dalam skala nasional. Artinya, tidak hanya Jateng saja, di daerah-daerah lain juga begitu mengingat gaya berkendara anak muda yang cenderung labil.

“Data rinciannya saya tidak hafal. Tapi secara umum, dari tahun 2018-2019, dari segi usia korbannya adalah milenial. Kalau untuk jenis kendarannya, mayoritas sepeda motor,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dia menginstruksikan kelada jajaran Dirlantas Polda di seluruh Indonesia agar lebih intens melakukan pencegahan kecelakaan sejak usia dini. (*)

editor : ricky fitriyanto