SOLO (jatengtoday.com) – Ojek online atau daring berbasis koperasi “BeUjek” mulai memasuki kawasan Soloraya. Para pengemudi atau driver nantinya juga menjadi anggota koperasi dengan hak dan kewajiban yang melekat.
Proses perekrutan driver juga sudah dilakukan. “Sebagai tahap awal kami melakukan perekrutan awal. Ini koperasi milenial dengan menggunakan sistem IT. Bisa memantau langsung pergerakan ‘cashflow’-nya,” kata Ketua BeUjek Jawa Tengah dan DIY Yohanes Setiawan, Senin (13/1/2020).
Ia mengatakan mengingat bukan kemitraan yang diusung oleh BeUjek melainkan berbasis koperasi, maka pengemudi yang merupakan anggota koperasi harus memenuhi simpanan wajib dan simpanan pokok.
“Untuk pengemudi ini simpanan wajibnya Rp 250.000, sedangkan simpanan pokok setiap bulannya sebesar Rp 30.000. Agar tidak memberatkan pengemudi maka simpanan pokok bisa dicicil di aplikasinya,” katanya.
Ia mengatakan nantinya sisa hasil usaha (SHU) akan diberikan setiap akhir tahun. Menurut dia, pada pembagian SHU ini pengemudi akan memperoleh porsi yang besar, yaitu 80 persen untuk pengemudi dari net profit usaha koperasi ini.
“Secara nasional kita total kseluruhan terlebih dahulu, baru kemudian dibagi anggota pengemudi berapa. Ada anggota pengemudi, anggota biasa, dan dewan pengawas,” Yohanes menambahkan.
Mengenai perekrutan, dikatakannya, pada tahap awal ini akan dibatasi sebanyak 200-300 pengemudi khusus di Soloraya. Meski demikian, ke depan jumlah pengemudi diharapkan bisa mencapai 200 pengemudi di masing-masing kota/kabupaten di Soloraya.
“Tarif mengikuti standar bawah dan atas dari pemerintah. Kami tidak main di tarif. Ikuti aturan pemerintah, dengan sistem yang menyejahterakan pengemudi melalui koperasi ini,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, salah satu anggota Dewan Pengawas BeUjek Bandung Joko Suryono mengatakan pembentukan koperasi oleh BeUjek selaras dengan misi pemerintah.
“Oleh pemerintah, koperasi sedang diprioritaskan untuk diberdayakan karena koperasi merupakan soko guru ekonomi. Mengenai upaya pemberdayaan ekonomi, koperasi menjadi salah satu pilihan,” katanya.
Ia juga memastikan kehadiran BeUjek yang sudah ada di sebanyak 20 provinsi di Indonesia bukan untuk menjadi pesaing ojek “online” yang lain tetapi untuk memberikan lebih banyak pilihan kepada masyarakat. (ant)
editor : tri wuryono
in Ekonomi