in

Antar Penumpang Purwokerto-Solo Tanpa Dibayar, Mulyono Driver Ojol Banyumas Kini Banjir Santunan

PURWOKERTO (jatengtoday.com) – Seorang pengemudi ojek online (ojol) asal Desa Srowot, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Mulyono (59) yang menjadi korban penipuan menerima santunan dari sejumlah pejabat, Selasa (7/4/2020).
Santunan yang diberikan di halaman Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, diserahkan langsung oleh Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Whisnu Caraka, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Budhi Setiawan, dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie kepada Mulyono.
Sebelum menerima santunan dari tiga pejabat tersebut, Mulyono berkesempatan menceritakan pengalaman pahitnya itu di hadapan anggota Polresta Banyumas dan beberapa pengemudi ojol.
Menurut dia, peristiwa itu berawal dari pertemuannya dengan seseorang di Terminal Bus Bulupitu, Purwokerto, pada Sabtu (4/4) siang.
“Saat sedang menunggu penumpang di terminal, saya didatangi seseorang yang meminta diantar ke Solo. Awalnya saya tidak mau karena jarak Purwokerto-Solo sangat jauh,” kata dia yang baru empat bulan menjadi pengemudi ojol.
Oleh karena orang itu terus merayu dan menjanjikan uang sebesar Rp 700 ribu, Mulyono akhirnya menerima tawaran itu meski harus menempuh perjalanan sekitar 200 kilometer.
Sesampainya di Solo pada Sabtu (4/4) malam, kata dia, orang itu minta berhenti di salah satu masjid untuk melaksanakan ibadah salat.
Akan tetapi setelah lama ditunggu, lanjut dia, orang tersebut justru menghilang tanpa memberikan imbalan sebesar Rp 700 ribu seperti yang dijanjikan dan hanya meninggalkan sandal..
“Dalam perjalanan dari Purwokerto menuju Solo, saya dua kali berhenti untuk mengisi bensin. Namun ketika sampai di Solo dan mampir di masjid, orang itu menghilang,” katanya.
Terkait dengan kejadian yang dialaminya, dia mengaku mendapat bantuan dari komunitas ojol Solo maupun Banyumas sehingga bisa pulang meskipun diantar dengan menggunakan mobil ambulans secara estafet.
Ia mengaku bersyukur karena kejadian tersebut dialami setelah bergabung dengan ojol sehingga kepulangannya dari Solo dibantu oleh komunitas pengemudi ojol.
“Mungkin kalau saya masih jadi opang (ojek pangkalan, red.), tidak mendapat bantuan seperti kemarin,” ujarnya.
Terkait dengan santunan yang diterimanya, dia mengaku sangat terharu dan berterima kasih atas kepedulian yang diberikan oleh para pejabat kepadanya.
Sementara itu, Kapolresta Banyumas Kombes Pol. Whisnu Caraka mengatakan pengemudi ojol merupakan salah satu komunitas yang dibina oleh Polresta Banyumas sehingga pihaknya tergerak untuk memberikan bantuan kepada Mulyono yang viral di berbagai media massa maupun media sosial karena menjadi korban penipuan.
Meskipun demikian, dia berpesan kepada para pengemudi ojol untuk berhati-hati karena modus penipuan maupun tindak pidana lainnya sangat bermacam-macam.
“Mereka itu orang-orang yang berniat jelek kepada kita, akan mencari jalan bagaimana caranya niat jeleknya itu bisa terlaksana. Makanya, pengemudi ojol harus bisa lebih berhati-hati lagi,” katanya.
Menurut dia, ada hal-hal yang wajar dan tidak wajar yang bisa dinilai oleh pengemudi ojol itu sendiri.
“Ojek online yang relatif baru bisa sekompak itu, apalagi kita. Kita, Kepolisian Negara Republik Indonesia sudah lama berdirinya, bisa sekompak itu, dan kita patut memberikan apresiasi kepada ojek online karena kekompakannya luar biasa,” katanya. (ant)
editor : tri wuryono