SEMARANG (jatengtoday.com) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Iswar Aminudin meminta kontraktor yang mengerjakan pembangunan drainase dan pedestrian di Kota Semarang bisa merampungkan pekerjaan sesuai batas waktu kontrak pada Desember 2018.
Terlebih saat ini telah memasuki musim penghujan. Tentunya drainase atau saluran yang sedang dalam proses pembangunan akan menjadi penyebab terjadinya banjir.
Saat ini, ada sejumlah pekerjaan pembangunan drainase dan pedestrian. Diantaranya di Jalan Supriyadi, Jalan Gajah, Jalan Indraprasta, Kawasan Simpang Lima dan lain-lain.
“Desember harus selesai semua,” kata Iswar, Selasa (6/11/2018).
Pembangunan drainase dan saluran yang dilakukan saat ini menjadi prioritas. Sejumlah titik memang terjadi sumbatan yang mengakibatkan terjadinya genangan air saat musim hujan.
“Beberapa titik saat ini masih dilakukan pengerjaan perbaikan drainase,” katanya.
Dia mengeklaim, dampak proyek perbaikan drainase sudah mulai dirasakan masyarakat karena tidak ada lagi genangan air atau banjir. Ia menyebut contoh Jalan Supriyadi dan Jalan Gajah, tidak ada lagi genangan air saat hujan.
“Termasuk Simpang Lima, beberapa kali hujan ini sudah tidak ada genangan lagi. Biasanya, hujan sebentar saja sudah ada genangan. Sekarang sudah tidak ada,” katanya.
Meski begitu, lanjut Iswar, pembangunan maupun perbaikan drainase dilakukan secara bertahap. Selain itu sejumlah titik jalan protokol di Kota Semarang juga sedang dilakukan revitalisasi.
“Termasuk normalisasi sungai yang menjadi hulu dan sejumlah titik sekunder saluran,” katanya.
Misalnya Kali Tenggang dan Kali Sringin di Semarang wilayah timur. Selain itu Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang saat ini dalam proses pembangunan normalisasi.
“Selain itu, beberapa titik saluran sekunder memang harus dilakukan normalisasi,” katanya.
Iswar berharap, program pengendalian banjir seperti perbaikan drainase dan normalisasi Sungai BKT, Kali Sringin, Kali Tenggang, serta normalisasi saluran sekunder bisa selesai bersamaan tahun ini.
“Sehingga 2019, target Kota Semarang bebas banjir bisa terealisasi,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto