in

Meski Situasi Pandemi, Pengunjung Lawangsewu Tembus 2.752 Orang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kondisi sejumlah tempat wisata di Kota Semarang pada liburan Natal dan Tahun Baru 2021 masih cukup ramai pengunjung. Meski situasi pandemi, tampaknya para wisatawan tetap ingin menikmati liburan di pengujung tahun. Salah satu tempat wisata di Kota Semarang yang paling banyak dikunjungi adalah Lawangsewu.

“Kita lihat di pintu tol saja banyak kendaraan masuk ke Kota Semarang, sehingga di hotel-hotel di Kota Semarang tingkat okupansi meningkat. Termasuk sejumlah tempat wisata selama liburan Natal pada tanggal 24 Desember dan 25 Desember, terpantau lancar dan kondusif,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari, Sabtu (26/12/2021).

Dikatakannya, sejumlah tempat wisata di Kota Semarang selama dua hari libur Natal kemarin tercatat memiliki keramaian beragam. Paling banyak dikunjungi adalah tempat wisata di pusat kota.

“Tempat favorit yang ramai dikunjungi selain Simpang Lima dan Kota Lama, adalah Lawangsewu, Grand Maerokoco dan Sam Poo Kong.  Di tiga tempat wisata tersebut cukup banyak dikunjungi wisatawan karena aksesnya yang gampang dijangkau oleh pengunjung,” katanya.

Pada 24 Desember, Lawangsewu tercatat tertinggi, yakni 1.738 pengunjung. Sedangkan pada 25 Desember, tercatat 2.752 pengunjung. Sejumlah tempat wisata lain juga lumayan ramai, tetapi belum mencapai puncak. Pihaknya mengaku telah meminta pengelola tempat wisata untuk melakukan pembatasan jumlah pengunjung serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk berwisata secara aman dan sehat saat libur Natal dan Tahun Baru. Bagi masyarakat yang ingin mengunjungi tempat wisata harus memastikan kondisi tubuh benar-benar sehat. Selain harus menerapkan 3M yakni menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan,” katanya.

Dia menyarankan agar pengunjung di tempat wisata menyiapkan masker cadangan untuk mengantisipasi cuaca hujan, kena debu atau kotoran. “Jika perlu membawa makanan sendiri seperti tumbler dan sendok garpu. Akan lebih aman berwisata di tempat terbuka serta menghindari kerumunan,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, pengunjung wisata disarankan menggunakan pembayaran non tunai di tempat wisata untuk menghindari penularan virus. “Mayoritas tempat wisata di Kota Semarang sudah menyediakan transaksi pembayaran non tunai,” katanya.

Sedangkan untuk penginapan, I’in sapaan akrabnya, menyarankan wisatawan untuk memilih penginapan atau hotel yang bersertifikat Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE).

“Usahakan pilih penginapan yang bersertifikat yang telah disertifikasi oleh Kemenparekraf dan Sucofindo,” katanya. (*)

editor : tri wuryono