in

Bisa Merusak Bangunan di Kota Lama, Konser Rock GP Music Corner Diprotes

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejumlah pegiat Kota Lama menyayangkan rencana konser musik rock di Kota Lama Semarang. Sebab, hal tersebut berpotensi merusak bangunan cagar budaya yang ada.

Sejarawan sekaligus pegiat Kota Lama Semarang, Tjahjono Rahardjo mengungkapkan, tingkat kebisingan di kawasan bangunan cagar budaya tidak boleh melampaui batas 60 desibel (dB).

“Diperkirakan kalau konser rock melebihi itu. Bisa sampai 120 desibel. Artinya potensi merusak bangunan cagar budaya itu tinggi,” jelas Tjahjono saat dihubungi, Jumat (25/10/2019).

Aturan batas bising tersebut termaktub dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Keputusan ini diteken oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja pada 25 November 1996.

Tjahjono melanjutkan, tidak hanya musik rock saja yang dilarang, tapi semua kegiatan yang menimbulkan intensitas bunyi di atas 60 desibel.

“Kalau bisa menjamin dari 60 desibel, sebenarnya nggak masalah. Tapi apakah bisa dijamin?” tanya Tjahjono.

Konser yang dimaksud adalah event GP Music Corner bertajuk ‘Read and Rock’ yang bakal menghadirkan Clasic Rock in Djakarta di Gedung Oudetrap Kota Lama.

Sebagaimana informasi yang tersebar, acara tersebut bakal dibarengkan dengan launching buku Ganjar Pranowo ‘Jembatan Perubahan’, pada Minggu (27/10/2019) besok.

Ganjar sendiri sudah membagikan info tersebut melalui media sosial instagram-nya. Dalam kolom komentar, banyak yang mempertanyakan, mengapa konser rock diperbolehkan di Kota Lama.

Seperti komentar @deaayunatasia yang menganggap bahwa getaran musik rock bisa memicu retaknya kaca patri yang ada di bangunan cagar budaya, terutama gedung Oudertrap dan Gereja Blenduk.

“Kita kan harus merawat kawasan cagar budaya nasional ini bersama. Sebaiknya diadakan di luar Kota Lama,” tulisnya.

Akun @kotalama_semarang sendiri pun ikut berkomentar. Bahkan, tak sebatas mengkhawatirkan potensi kerusakan, tetapi mengingat konser rock diadakan di dekat rumah ibadah.

“Belom lagi lokasinya deket dengan rumah ibadah. Mohon bisa di tinjau ulang. Matur suwun,” tulisnya. (*)

 

editor : ricky fitriyanto