in ,

Maut Berantai Setelah Prosesi Pernikahan, Lima Orang Dinyatakan Positif Corona

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sederet peristiwa menyedihkan masih mewarnai aktivitas harian di Kota Semarang. Di antaranya kejadian maut berantai setelah prosesi pernikahan salah satu pasangan pengantin warga Kota Semarang.

Salah satu ibu dari pasangan pengantin mendadak meninggal. Salah satu bapak dari pasangan pengantin mendadak sakit keras dan kondisinya kritis di rumah sakit. Tidak hanya itu, adik dari pasangan pengantin meninggal.

“Kejadian empat hari yang lalu, ada pernikahan yang dilakukan tidak sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur). Kemudian muncul kabar ibu mantennya meninggal, bapak mantennya sakit kritis di rumah sakit, positif covid lho ini. Terus adiknya manten juga meninggal, kami lakukan tracing, ternyata dari sembilan orang, ada lima orang yang positif, termasuk takmir. Tracing lagi ke keluarganya, banyak yang positif,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dalam keterangan persnya, Sabtu (20/6/2020).

Ini menjadi “kabar buruk” sekaligus pengingat bahwa setiang warga perlu menjaga disiplin di tengah pandemi ini. Tidak hanya menjaga diri, tetapi juga menjaga keselamatan keluarga dan lingkungan sekitar.

“Saya sekali lagi mengingatkan, semuanya kembali pada diri kita masing-masing. Ngaku kuat nggak pakai masker ya itu tanggung jawab panjenengan. Tapi hasilnya, contoh ini selalu ada. Orang yang menyepelekan tiba-tiba KO, terkena virus Covid-19. Sehat saja kadang-kadang, imunnya drop, dia KO,” tandas Hendi sapaan akrabnya.

Maka dari itu, Hendi mengajak seluruh warga Kota Semarang, agar tetap menerapkan SOP Kesehatan secara baik. “Ayo bareng-bareng, apa sih susahnya pakai masker? Kalau tidak punya, Anda boleh minta. Tapi jangan Anda sengaja nggak pakai masker, karena ini tanggung jawab Anda terhadap keluarga dan lingkungan. Ini nggak hanya menyelamatkan diri kita lho, ini menyelamatkan keluarga dan lingkungan kita. Maka ini menjadi tugas kita bersama. Beritanya tidak hanya meden-medeni, menyepelekan covid, tapi beritanya mengajak semangat untuk mulai hidup berdampingan dengan Covid-19 menerapkan standar kesehatan,” ungkapnya.  (*)

editor : tri wuryono