SEMARANG (jatengtoday.com) – Penyebaran Covid-19 di Kota Semarang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, bahkan kasus terus bertambah. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memutuskan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Kota Semarang masih akan dilanjutkan, yakni menginjak PKM Jilid V.
“Sampai hari ini kasus Covid-19 di Kota Semarang mencapai 718, yang sembuh 934 orang, angka kematian 135 orang. Ini tentu saja mendorong kita untuk tetap waspada terkait penyebaran Covid-19,” katanya saat memberikan keterangan pers di Kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang di Jalan Pandanaran, Minggu (5/7/2020) malam.
Pihaknya mengaku akan terus melakukan upaya strategis untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kami memutuskan bahwa Peraturan Wali Kota terkait Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) harus diteruskan, karena sebagai payung hukum untuk kegiatan patroli, TNI/Polri maupun Pemkot Semarang,” katanya.
Dia menegaskan bahwa perpanjangan Perwal ini tanpa periode. “Misalnya akan ada perkembangan penurunan angka kasus Covid-19, maka bisa saja PKM ini ‘delete’ atau dihentikan. Tapi sebaliknya kalau angkanya ternyata naik terus, akan ditambahi beberapa pasal yang berkaitan dengan pengetatan kegiatan masyarakat,” terangnya.
Menurut Hendi sapaan akrabnya, kenaikan angka selama ini memiliki banyak faktor. Ia menyebut sejak enam minggu lalu, pihaknya menetapkan kebijakan test massal, baik rapid test maupun swab test. “Semakin sering dilakukan test massal di pasar, mal, maka kemungkinan untuk mendapatkan Orang Tanpa Gejala (OTG) membawa Covid-19 ini semakin besar,” katanya.
Kondisi saat ini, lanjut dia, ruang karantina baik di kantor diklat maupun di Rumah Dinas Wali Kota hampir penuh. “Mereka adalah orang sehat yang dirapid test maupun swab test, positif Covid-19. Kemudian dilakukan terapi dalam kurun waktu yang tidak lama bisa negatif dan sehat kembali,” ujarnya.
Penemuan positif paling banyak berasal dari hasil tracing. Sedangkan untuk pasien dalam pemantauan (PDP) jumlahnya relatif kecil. “Begitu test positif, mereka dimasukkan ruang isolasi dan ditangani secara medis. Namun demikian, banyak pasien membawa penyakit penyerta, misalnya ditest positif covid tapi juga positif demam berdarah, tipus dan lain sebagainya.,” katanya.
Leih lanjut, kata Hendi, test massal masih akan tetap diberlakukan. Termasuk terakhir, ditemukan klaster industri. “Ada beberapa karyawannya, keluarganya dikejar, ini menjadikan penambahan pasien positif Covid-19 di Kota Semarang,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto