SEMARANG (jatengtoday.com) – Program pemerintah untuk menutup semua lokalisasi di Indonesia ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019 ini. Terhitung, sudah ada 162 dari 169 tempat prostitusi yang ditutup.
Lokalisasi Gambilangu (GBL) yang berada di perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Kendal menjadi tempat terakhir di Pulau Jawa yang ditutup.
Hal itu diungkapkan Dirjen Rehabilitasi Sosial, Tuna Susila, dan Korban Perdagangan Orang, Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Waskita Budi Kusumo saat menghadiri Launching Penutupan GBL di Terminal Mangkang Semarang, Selasa (19/11/2019).
Menurut Waskita, dengan ditutupnya Lokalisasi GBL, pihaknya akan melanjutkan agenda penutupan di daerah lainnya. “Memang targetnya akhir tahun ini sudah selesai. Per hari ini, GBL jadi yang terakhir,” tegasnya.
Dia menyebut, beberapa tempat yang akan ditutup selanjutnya adalah lokalisasi di Sumatera Utara, Bangka Belitung, Bengkulu, Palangkaraya, Timika, dan Ambon.
Dalam setiap agenda penutupan, kata Waskita, Kemensos berupaya melakukan hijrah pemberdayaan perempuan. Ada kegiatan bimbingan sosial hingga bantuan dana untuk usaha ekonomi produktif.
Sehingga, pemerintah pusat dengan pemerintah lokal memberikan langkah ke depan yang lebih bagus.
“Karena ruang gerak mereka ditutup, maka harus disiapkan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan. Kami tidak akan lepas,” jelas Waskita.
Pendampingan dari daerah dan yayasan akan dilakukan secara intens minimal satu tahun. “Satu tahun dilihat bagaimana, kalau bagus, nanti akan diberi bantuan pengembangan usaha,” imbuhnya.
Dalam seremonial penutupan Lokalisasi GBL tersebut, masing-masing wanita pekerja seks (WPS) diberi uang tali asih sebesar Rp 6 juta.
Hadir dalam acara itu Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Bupati Kendal Mirna Annisa. (*)
editor : ricky fitriyanto