SEMARANG (jatengtoday.com) – Kementerian Pemuda dan Olahraga meliburkan liga 1 dan liga 2 Indonesia selama dua pekan. Bagi PSIS Semarang, kebijakan itu sangat memberatkan klub.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menjelaskan, jika liga dihentikan meski sementara, pengeluaran klub seperti gaji pemain dan official, serta operasional tetap berjalan.
“Ini sangat memberatkan klub, karena sebulan biaya yang dikeluarkan klub rata-rata Rp 1 miliar. Itu kerugian sangat besar bagi klub-klub,” jelasnya, Selasa (25/9/2018).
Selain itu, lanjutnya, anak-anak Laskar Mahesa Jenar sedang On Fire untuk meraih poin di Liga 1 Indonesia. “Tapi sebenarnya jengkel diundur, karena PSIS ini lagi bagus-bagusnya,” jelasnya.
Dengan adanya kebijakan tersebut, ia menyatakan tidak meliburkan para pemain, dan akan terus menjalani latihan untuk mempersiapkan laga yang tertunda. “Latihan tetap berjalan, akan kami carikan lawan uji coba,” bebermya.
Karena itu, dia berharap, Kemenpora bisa memberikan yang terbaik bagi semua klub. Selain itu juga memberikan sanksi yang tegas dan memberikan efek jera kepada para suporter yang ada di Indonesia.
“Jangan lagi ada korban jiwa, harus dihukum berat klub dan suporternya untuk efek jera,” tegasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto