SEMARANG (jatengtoday.com) – Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI Amar Ahmad menjelaskan, saat ini terdapat 63,82 juta jiwa warga berusia 10-24 tahun dari 258,7 juta penduduk Indonesia.
Jika potensi mereka dioptimalkan, akan menjadi generasi emas pada 2045 mendatang, di saat Indonesia memasuki usia 100 tahun. Kemenpora mengajak aktivis UIN Walisongo Semarang untuk menjadi pelopor menghadapi masa tersebut.
“Melihat perkembangan zaman yang begitu cepat seperti ini, para aktivis kampus harus mulai tergerak jadi pemuda yang potensial,” jelas Amar saat menjadi narasumber Diskusi Interaktif bersama Senat Mahasiswa Universitas, di UIN Walisongo, Sabtu (28/12/2019).
Amar berharap para mahasiswa bisa menjadi agen pemuda hebat yang siap mengawal visi pemuda sesuai amanah UU Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan. Yakni, pemuda yang hebat harus berpegang teguh pada nilai agama, berakhlak mulia, cerdas kreatif, inovatif, mandiri, demokratis dan berdaya saing.
Dalam hal ini, aktivis mahasiswa harus siap menghadapi revolusi industri dan society. “Jika semua aktivis mampu menerapkan model kepemudaan itu, maka revolusi industri 4.0 dan society 5.0 akan mudah dihadapi,” tegasnya.
Dia menambahkan, visi lain yang harus diterapkan pemuda adalah memiliki skill kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Misbah Zulfa Elizabeth menegaskan tentang revolusi industri 4.0 yang kian nyata terjadi perlu dihadapi secara bijak. “Semua sendi kehidupan manusia didominasi oleh kemajuan teknologi informasi, internet, data dan artificial intellegence,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, mahasiswa perlu menjadi motor penggerak generasi muda. Termasuk aktivis kampus perlu menjadi bagian masyarakat yang jadi inisiator perubahan, konservasi nilai lokal, penggerak pembangunan dan evaluator. (*)
editor : ricky fitriyanto