in

Lagi, Karyawan dan Bayi Berusia 6 Bulan Meninggal di RSUD Tugurejo

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kabar duka beruntun menimpa karyawan PT Randugarut Plastik Indonesia (RPI) Semarang. Setelah meninggalnya buruh bernama Suwarti di RSUD Tugurejo Semarang secara misterius dan sempat dipertanyakan oleh serikat pekerja beberapa waktu lalu, kali ini dua kejadian kembali menimpa dua karyawan pabrik tersebut di RSUD Tugurejo, Jumat (10/1/2020).

Khamim, driver PT RPI. Ia mengeluh sakit saat bekerja di pabrik pada Kamis (9/1/2020), pukul 23.00. Selanjutnya ia dibawa ke RSUD Tugurejo agar dilakukan penanganan medis. Namun pada Jumat (10/1/2020), pukul 01.00, Khamim dinyatakan meninggal. 

Selanjutnya, seorang karyawati yang sedang hamil 6 bulan. Saat sedang bekerja di pabrik, ia mengeluh sakit. Dia kemudian dibawa ke RSUD Tugurejo, Jumat pagi. Tak lama kemudian setelah ditangani, bayi yang sedang dikandungnya dinyatakan meninggal. 

Meninggal yang ketiga kejadiannya tadi siang. Pekerja hamil 6 bulan, masuk kerja sakit terus dibawa ke RSUD Tugurejo. Anak dalam kandungan tidak tertolong,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak, Gas Bumi dan Umum (FSP KEP) Jawa Tengah, Ahmad Zainuddin, Jumat (10/1/2020).

Memang, setiap peristiwa kematian ada peran dan rahasia Tuhan. Namun para serikat pekerja di PT RPI tersebut mempertanyakan sebetulnya bagaimana proses penanganan medis di rumah sakit tersebut. Pasalnya, rata-rata pasien tersebut tidak ada indikasi sakit parah dan mengkhawatirkan sebelumnya.

“Langsung ditangani. Waktu ditangani  masih bisa diajak komunikasi atau berbicara. Kami sudah komplain ke pihak RS dan dijanjikan akan dilakukan audit internal juga,” katanya.

Pada Rabu (8/1/2020), telah dilakukan pertemuan mediasi antara Kepengurusan Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja KEP PT Randugarut Plastik Indonesia (RPI), bersama Direktur RSUD Tugurejo, dr Haryadi.

Pihak rumah sakit mengklaim penanganan terhadap pasien Suwarti yang dinyatakan meninggal pada Selasa (7/1/2020) telah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO). Masalah meninggalnya pasien tersebut dianggap telah selesai.

“Kami belum puas karena penjelasan dari pihak rumah sakit bukan sebagaimana yang kami harapkan,” kata Zaenudin.

Para buruh mempertanyakan profesionalitas dokter di RSUD Tugurejo, yakni meminta penjelasan, siapa yang menangani pasien tersebut serta data rekam medis terhadap pasien tersebut. Jangan sampai terjadi ada kelalaian dalam pelayanan di rumah sakit tersebut alias terjadi malpraktik oleh oknum dokter.

“Sedangkan untuk dua karyawan yang meninggal ini belum ada penjelasan dari pihak rumah sakit,” kata Zaenudin.

Sebelumnya, Ketua Kepengurusan Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja KEP PT Randugarut Plastik Indonesia (RPI), Susilo, mengatakan persoalan seperti ini jangan dianggap sepele.

“Ini soal nyawa. Sudah berkali-kali kejadian serupa, maka kami meminta pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit,” tegasnya. (*)

 

editor : ricky fitriyanto