in

Kurban saat Pandemi, Jumlah Hewan yang Disembelih di RPH Naik Dua Kali Lipat Lebih

SEMARANG (jatengtoday.com) – Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Penggaron Kota Semarang menyembelih sekitar 180 hewan kurban. Angka ini jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya 70 hewan kurban.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jateng, Lalu M Syafriadi menuturkan, lonjakan jumlah hewan kurban yang disembelih di RPH ini menunjukkan bahwa masyarakat mau mengikuti imbauan pemerintah. Yakni tidak melakukan penyembelihan hewan kurban di masjid atau mushola, seperti Idul Adha tahun-tahun sebelumnya.

“Kami mengapresiasi masyarakat yang mau mengikuti anjuran pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19,” terangnya setelah meninjau proses penyembelihan hewan kurban di RPH Penggaron, Jumat (31/7/2020).

Meski begitu, dari pantauan di RPH, masih ada warga yang nekat masuk ke dalam untuk melihat proses penyembelihan dan pemotongan hewan. Terutama mereka yang menyerahkan hewan kurban di RPH tersebut.

“Sebenarnya yang masuk RPH dibatasi. Tapi masyarakat sepertinya ingin tahu dan melihat seperti apa penyembelihannya. Apa bedanya dengan yang di masjid dekat rumah,” terang Lalu.

Karena ada potensi kerumunan, pihak RPH memastikan protokol kesehatan berjalan dengan benar. Seperti harus cuci tangan sebelum masuk, dan menggunakan masker. Physical distancing pun dipastikan tetap dilakukan.

Bahkan, rencananya, mulai Sabtu (1/8/2020) besok, pengelola RPH Penggaron menggandeng Pemkot Semarang untuk menggelar rapid test. Nantinya, masyarakat yang ingin melihat proses penyembelihan dan pemotongan, wajib menjalani rapid test dahulu.

“Mulai besok, ada fasilitas rapid test dari Pemkot Semarang untuk masyarakat yang mau masuk ke RPH. Ini kan jumlah hewan kurban banyak. Tidak diselesaikan dalam satu hari. Rencananya penyembelihan hewan kurban sampai Senin (2/8/2020),” ucap Kepala RPH Penggaron Semarang, Ika Nurawati.

Lebih lanjut, Ika menuturkan, di tahun sebelumnya, pihaknya menyediakan tempat di area RPH bagi panitia kurban untuk mengemas daging kurban. Tapi karena saat ini sedang pandemi, fasilitas tempat itu dihilangkan. Panitia kurban diminta mengemas daging kurban di luar RPH agar tidak terjadi kerumunan.

“Biasanya disediakan tempat. Jadi mereka (panitia kurban) pada kumpul untuk mengemas daging sebelum dibagikan ke masyarakat. Tapi sekarang tidak ada karena menghindari penumpukan massa di RPH,” jelasnya.

Terkait biaya penyembelihan hewan kurban di RPH, Ika mematok Rp 1 juta. Biaya itu untuk penyembelihan, cuci jeroan, serta pemotongan daging dan melepas daging dari tulang. “Kami juga menjual sapi kurban,” tandasnya. (*)

editor: ricky fitriyanto