SEMARANG (jatengtoday.com) – Imam Suachadij, driver GoCar di Semarang, patut diberi apresiasi. Sebab, dia menolong Febriana Kristiningrum yang hampir melahirkan di pinggir Jalan Damar Raya, Banyumanik, awal Februari 2019 lalu. Kisah heroik Imam ini sempat viral di Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) Facebook.
Awalnya, Imam yang memang sudah biasa beroperasi dini hari, mendapat orderan dari pelanggan atas nama Shandy. “Waktu itu orderan masuk sekitar pukul 4 pagi. Ada orderan atas nama Shandy, minta dijemput di pinggir jalan. Saya saat itu sedang mangkal di Tusam,” ucapnya, saat pemberian apresiasi Gojek di Semarang, Rabu (20/2/2019).
Ketika sampai di titik penjemputan, dia kaget melihat ada seorang perempuan yang sedang hamil, tergeletak di pinggir jalan. Ada seorang pria di sampingnya. Dia adalah Shandy Eko Prasetio yang sedang menemani istrinya, Febriana. Kondisinya sudah sangat genting.
Imam pun langsung memutar balik mobil Daihatsu Siagranya, kemudian membantu Shandy mengangkat istrinya masuk mobil. Febriana ditidurkan di bangku deretan tengah.
Mobil langsung dipacu menuju Rumah Sakit Hermina Banyumanik. “Kalau di aplikasi, ordernya menuju RS Banyumanik. Tarifnya Rp 10 ribu, tapi dapat voucher Rp 7 ribu, menjadi Rp 3 ribu. Tapi pas ketemu, Mas Shandy minta istrinya diantarkan ke RS Hermina,” tuturnya.
Dalam kepanikan, Imam memacu mobilnya menuju RS Hermina. Sementara Shandy, mengikuti naik motor di belakang. Di dalam mobil, Imam terus mendengar rintihan Febrina yang kesakitan karena hendak melahirkan.
“Saya dibentak-bentak juga. Saya hanya bisa bilang, kalau sudah mau sampai rumah sakit, yang sabar, atur nafas. Saya sendiri juga panik. Harus ngebut, tapi tidak mengesampingan keselamatan,” paparnya.
Sampai di rumah sakit, Imam memarkirkan mobilnya di depan pintu gawat darurat. Dia langsung meminta pertolongan perawat untuk membantu persalinan. Praktis, kabin mobilnya kotor dan bau amis darah.
“Belum sempat diturunkan, air ketuban udah pecah. Airnya muncrat sampai ke jok bagian atas. Akhirnya ya melahirkan disitu,” tuturnya.
Shandy yang tidak bisa mengikuti laju mobil Imam, tiba di rumah sakit belakangan. Dia pun meminta Imam untuk menunggu karena harus mengurus keperluan administrasi istrinya.
“Waktu itu saya minta Pak Imam menunggu sebentar. Karena belum bayar dan saya mau bantu bersihkan mobilnya,” kata Shandy.
Imam yang tidak sabar menunggu Shandy, membersihkan mobilnya sendirian. Dengan tisu basah dan tisu kering yang dimiliki. “Kebetulan, ada order lagi yang masuk. Arah ke Beringin Ngaliyan, tarifnya Rp 83 ribu,” bebernya.
Begitu mobilnya dirasa bersih dan tidak bau amis lagi, Imam langsung tancap gas. Tidak menunggu Shandy untuk melunasi pembayaran jasa antarnya.
“Saya tinggal begitu saja, tapi pas mau pergi, ternyata kunci motornya ketinggalan di mobil. Mau saya titipkan ke security, takutnya kalau nggak tahu. Akhirnya saya selipkan di boneka, kemudian dititipkan ke perawat. Sudah tidak bisa telepon karena orderan sudah saya selesaikan. Tidak tahu nomernya juga,” ungkapnya.
Shandy yang sudah selesai mengurusi adminstrasi dan mengantarkan istrinya di kamar, langsung mencari Imam. Tapi tidak ketemu karena Imam sudah pergi.
“Kemudian saya cari tahu nomer telepon Pak Imam, tapi tidak ketemu. Terus saya unggah di MIK Semar. Dan ini baru ketemu saat dipertemukan sama pihak Gojek,” tutur pria yang berdomisili di Jalan Cemara Banyumanik ini.
Sementara itu, Head of Corporate Affairs Gojek, Alfianto Domy Aji memberikan apresiasi untuk Imam. Pihaknya memberikan asuransi kesehatan dan proteksi kecelakaan selama tiga tahun. Pihaknya juga memberikan kenang-kenangan kepada Shandy berupa merchandise.
“Kisah ini bisa menjadi motivasi bagi mitra Gojek lain untuk membantu yang sedang membutuhkan,” tuturnya. (*)
editor : ricky fitriyanto