in

Kekeringan Panjang, Belum ada Rencana Turunkan Hujan Buatan

SEMARANG (jatengtoday.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng belum memikirkan membuat hujan buatan untuk menyirami daerah-daerah yang terdampak kekeringan. Alasannya karena butuh biaya besar.

“Kami belum melangkah ke sana (hujan buatan) karena biayanya terlalu tinggi. Saya harus koordinasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Sarwa Pramana, Kepala BPBD Jateng, Senin (6/8).

Selain itu, hujan buatan tidak dapat dijamin bisa turun. Faktor udara dan kondisi arah angin sangat menentukan keberhasilan hujan buatan. Hal ini sangat krusial saat air turunan hujan buatan hendak diarahkan ke embung-embung atau lokasi penampungan air lain.

“Di atas ada potensi untuk mendung atau tidak. Kalau tidak ada ya tidak bisa. Jadi faktor-faktor ini masih harus diperhatikan,” bebernya.

Seperti diberitakan sebelumnya, BPBD Jateng dalam upayanya menanggulangi bencana kekeringan di ratusan kecamatan ini, telah mengirimkan sebanyak delapan juta liter lebih air bersih. Dan terdistribusi melalui total 1.770 tanki.

Selain itu, sedang diupayakan pula program pembuatan sumur dan pipanisasi guna mengantisipasi bencana kekeringan di tahun-tahun berikutnya. Daerah-daerah terdampak di Jawa Tengah sendiri sebagaimana diketahui, antara lain dari yang paling parah yakni Kabupaten Grobogan, disusul Kebumen, Purworejo, Sragen, Cilacap, dan belasan lokasi lainnya. (ajie mh)

editor : ricky fitriyanto

Ajie MH.