SEMARANG (jatengtoday.com) – DPU PSDA dan BPBD Jateng mengirimkan bantuan ke lokasi bencana banjir yang melanda Kabupaten Kebumen. Alat-alat yang dibawa, diharapkan mampu mempercepat penanganan bencana yang melanda puluhan desa di wilayah tersebut.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan, pihaknya telah menurunkan tim untuk menangani para pengungsi. Termasuk mengirimkan bantuan logistik, kantung pasir (sand bag) dan alat berat.
“Sudah jalan kemarin. Sore sudah datang, hari ini sudah bekerja. Bantuan TNI-Polri sudah jalan,” terangnya, Selasa (27/10/2020).
Dari informasi yang didapatnya, tanggul jebol menjadi pemicu terjadinya banjir. Menurutnya, tanggul yang jebol termasuk parah.
Dia pun mengingatkan kepada pengungsi banjir Kebumen untuk tetap memerhatikan protokol kesehatan. Tentu mengatur tempat pengungsian sehingga ada jarak antarpengungsi dan diatur sesuai dengan anggota keluaganya masing-masing.
Pihaknya sudah menyampaikan hal itu. Namun dia menyadari jika hal itu butuh latihan untuk bisa menyetting ruangan pengungsi agar aman. Termasuk menyiapkan masker kepada pengungsi.
Pelaksana Tugas Kalahar BPBD Jateng, Syafrudin mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kebumen kaitannya kebutuhan darurat yang dibutuhkan supaya bermanfaat.
Alat BPBD Jateng ke Kebumen adalah satu unit kapal, beberapa pelampung, logistik seperti beras, gula pasir, ikan kemasan kaleng, peralatan keluarga (family kit), masker kain, hingga masker medis. Dari Dinas Sosial Jateng juga telah turun mengirimkan bantuan ke daerah tersebut.
“Beberapa karung sand bag juga sudah diberikan, karena tanggulnya kan dadar (jebol),” terangnya.
Memasuki masa curah hujan tinggi, BPBD Jateng mulai melakukan antisipasi bencana alam. Seperti halnya menyiapkan posko, menyampaikan ke BPBD kabupaten untuk menyampaikan informasi peta rawan bencana sampai ke desa-desa. Dia juga meminta posko kembali diaktifkan, koordinasi dengan lintas sektoral TNI-Polri, memantau cuaca melalui BMKG, sampai menyebarkan kontak BPBD sampai ke desa-desa.
“Tidak kalah penting dalam penanggulan pertolongan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” tuturnya. (*)
editor: ricky fitriyanto