in

Kekerasan terhadap Perempuan di Jateng Meningkat, Kasus Terbanyak di Kabupaten Semarang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kasus kekerasan terhadap perempuan di Jawa Tengah masih saja terjadi. Dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat dan modusnya kian beragam.

Sepanjang tahun 2020 ada 151 kasus kekerasan perempuan di Jateng. Jumlah korbannya mencapai 156 orang. Data tersebut didapat dari hasil monitoring media dan pengaduan yang diterima LRC-KJHAM.

Kepala Operasional LRC-KJHAM, Witi Muntari mengungkapkan, kasus tersebut tersebar di hampir semua daerah. Paling tinggi terjadi di Kabupaten Semarang sebanyak 44 kasus. Menyusul Kota Semarang dengan 43 kasus.

“Tahun lalu yang terbanyak di Kota semarang, sekarang beralih di Kabupaten Semarang,” ungkapnya saat Launching Laporan Tahunan Situasi Kekerasan terhadap Perempuan di Jateng yang digelar secara daring, Senin (8/3/2021).

Menurut Witi, tingginya kasus di Kabupaten Semarang dipengaruhi banyaknya permohonan dispensasi kawin atau pernikahan di bawah umur.

“Kami melakukan konseling untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Dan secara keseluruhan, ternyata calon pengantin perempuan adalah korban kekerasan seksual,” jelasnya.

Selain kabupaten dan kota Semarang, ditemukan pula kasus kekerasan di daerah lain. Namun, jumlah yang berhasil didata LRC-KJHAM sangat sedikit, per kabupaten/kota kisaran 1-6 kasus saja.

Menurut Witi, sedikitnya kasus yang didata bukan berarti kasus kekerasan yang terjadi jumlahnya sedikit. “Bisa jadi karena kasusnya tidak dipublikasikan atau masalah keterbukaan korban, tidak mau melapor,” tandasnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto