SEMARANG (jatengtoday.com) – Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jateng terus berupaya melakulan percepatan capaian vaksinasi di provinsi ini.
Kabinda Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswnato menjelaskan, total ada 8 wilayah yang menjadi prioritas vaksinasi. Yakni Kota Semarang, Kota Magelang, Kabupaten Banyumas, Magelang, Tegal, Grobogan, Tegal, Pekalongan, dan Kabupaten Semarang.
“Dari 8 wilayah tersebut, kami menargerkan peserta vaksin dalam kesempatan ini sebangak 14 ribu dosis,” terangnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di kantor Kelurahan Lamper Lor, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Sabtu (12/2/2022).
Selain vaksinasi untuk umum, Binda Jateng juga menggelar vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun dan vaksin dosis ketiga.
Jenis vaksin yang dipergunakan bagi anak dan pelajar yaitu jenis Sinovac yang telah mendapatkan ijin dari BPOM. Sementara untuk masyarakat secara door to door (DTD) serta vaksinasi booster menggunakan vaksin yang tersedia dari Dinas Kesehatan.
“Untuk mendukung percepatan vaksinasi ini, kami mendirikan 8 sentra vaksinasi. Yakni di Kabupaten Banyumas, Magelang, Pekalongan, Kabupaten Semarang, Grobogan, Kota Magelang dan Kota Semarang dengan target 6.000 dosis,” terangnya.
Lalu Vaksinasi DTD di Kab Magelang, Tegal, Pekalongan, Kabupaten Semarang, Grobogan,dan Kota Magelang dengan target 5.000 orang tervaksinasi.
Selain itu, lanjutnya, untuk vaksin booster yang ada di Kabupaten Grobogan, Semarang, Kota Semarang,dan Kota Magelang dengan target 3.000 dosis vasin tersalurkan.
Brigjen TNI Sondi Siswanto juga mengatakan meski gejala Covid-19 Omicron terbilang ringan, angka penularan yang tinggi memicu kekhawatiran pemerintah.
“Karena itu pemerintah tetap merekomendasikan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar fasilitas kesehatan tidak dibanjiri pasien Covid,” terangnya.
Terlebih, Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak berpergian keluar negeri terlebih dahulu, selain tetap membatasi aktivitas di luar rumah. Ini semua sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo mengenai langkah dan upaya pemerintah Indonesia menghadapi virus omicron atau Pandemi Covid-19. (*)