SEMARANG (jatengtoday.com) – Kriteria calon Ketua Umum KONI bakal dibahas di Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2020 yang akan digelar di Hotel Patra Jasa Semarang, 17-18 Desember mendatang.
Ketua Umum KONI Jateng, Subroto menuturkan, RAT 2020 harus mengingatkan agar materi yang akan dibahas benar-benar beres. Dia menyebutkan, RAT tahun ini padat materi karena akan menghadapi beberapa event besar pada 2021 mendatang.
“Jelas pada 2021 ada PON Papua, kemudian Musyawarah Provinsi (Musprov) yang berkaitan dengan suksesi kepemimpinan, juga persiapan akhir Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022. Jadi bahasan kita nanti cukup menguras energi,” terangnya, Jumat (11/12/2020)
Meksi begitu, dia belum mau menyinggung mengenai kriteria calon ketua. Dia menyebut hal itu menjadi tanggung jawab bidang organisasi panitia RAT.
“Tentu saja semuanya harus mengacu AD/ART,” ucapnya.
Sekretaris Umum KONI, Heny Setyawati membeberkan, sebenarnya sudah ada nama-nama yang telah disiapkan menjadi calon Ketua Umum KONI Jateng.
Lebih lanjut, Heny menjelaskan, persiapan RAT 2020 sudah dilakukan, dan kini tinggal persiapan akhir menjelang pelaksanaan.
“Ya, kini kita tinggal checking terakhir sebelum pelaksanaan. Semua persiapan, sudah berjalan lancar,” terangnya.
Dikatakan, materi persidangan sudah dikirim ke KONI Kota/Kabupaten dan Pengprov cabang olahraga, terhitung mundur 14 hari.
“Materi sudah kami kirim via email, terhitung 14 hari menjelang pelaksanaan. Ini tentu sesuai AD/ART juga sekaligus memberi waktu kepada anggota KONI Jateng untuk mempelajari materi,” katanya.
RAT akan diikuti utusan dari 35 KONI Kabupaten/Kota dan 67 Pengprov. Tapi karena sedang dalam pendemi Covid-19, maka rapat akan dilakukan dengan blended yakni terdiri dua cara luring (tatap muka) dan daring (online).
“Biasanya utusan KONI kabupaten/kota dan pengprov masing-masing tiga orang hadir di area RAT,“ jelasnya.
Pengetatan jumlah peserta tersebut dilakukan dalam rangka menjalani protokol kesehatan. Protokol lainnya adalah seluruh peserta dan panitia wajib menjalani rapid test untuk memastikan mereka tidak terpapar virus Covid-19.
“Jangan sampai arena RAT menjadi klaster baru Covid-19. Apalagi saat ini terjadi peningkatan jumlah orang yang terpapar virus,” katanya.
Mengenai teknis pelaksanaan rapid test, Heny menyebut diserahkan kepada para peserta. Artinya, sebelum berangkat ke RAT calon peserta sudah membawa keterangan sudah dilakukan rapid test dengan hasil nonreaktif. (*)
editor: ricky fitriyanto