SEMARANG (jatengtoday.com) – Dinas Kesehatan Jateng meminta masyarakat untuk waspada tuberkulosis (TBC). Dalam triwulan kedua (Januari-Juni) 2020 ini, pengidap penyakit ini sudah mencapai 23.919 orang di Jateng.
Karakteristik pasien TBC hampir mirip Covid-19. Menyerang saluran pernapasan, terutama paru-paru. Penularannya pun lewat droplet atau percikan air liur.
“Karena itu, kami minta warga tetap menjaga kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan makan bergizi, membuka jendela, dan jaga jarak,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, Sabtu (25/7/2020).
Dari puluhan ribu kasus TBC di Jateng, Kabupaten Tegal menjadi daerah dengan kasus cukup tinggi. Yakni 1.832 kasus.
TBC, lanjutnya, menyerang dari bayi baru lahir hingga lansia. Berdasarkan persentase, bayi umur 0-4 tahun sebanyak tujuh persen, umur 5-14 tahun 5,3 persen, umur 15-24 tahun 15,4 persen, umur 23-34 tahun 14,7 persen, umur 35-44 tahun 15 persen, umur 45-55 tahun 16 persen, umur 55-60 tahun 15,9 persen, serta lansia dengan usia di atas 60 tahun sebanyak 11,2 persen, dari total penderita di Jateng.
“Dari data ini, usia produktif (15-60 tahun) banyak yang terkena. Itu harus kita lindungi, karena kalau sudah terkena tidak produktif lagi. Karena pengobatan TBC bisa sampai sembilan bulan berturut-turut, jika terputus mengulang dari awal,” paparnya.
Untuk membasmi penyakit itu, pihaknya telah melakukan langkah taktis dengan melakukan pengobatan. Selain itu, Dinkes Jateng juga melakukan pencegahan terhadap mereka yang kontak erat dengan pengidap TBC. (*)
editor : tri wuryono