SEMARANG – Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di wilayah Jateng terus menipis. Pengangkatan PNS tidak berbanding lurus dengan angka pensiun. Sebagai gambaran, tahun 2017-2018 ini, ada sekitar 5 ribu PNS Jateng yang pensiun. Sementara rencana penambahan hanya 1.800 PNS saja.
“Tidak ada 50 persen. Angka 1.800 itu juga tidak jaminan akan dipenuhi pemerintah pusat. Dari pengalaman sebelumnya, pada 2013 silam, kami mengajukan penambahan 2 ribu, hanya diberi 212. Sementara tahun 2014, kami minta 1.500, hanya diberi 168,” ucap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jateng, Arief Irwanto Kamis (11/1/2018).
Dijelaskan, pemerintah pusat punya prioritas dalam pengangkatan PNS di tingkat daerah. Yakni daerah terpencil, perbatasan, daerah yang menjadi kantong kemiskinan, serta yang belanja pegawai pada APBD-nya tidak lebih dari 50 persen.
“Provinsi baru juga diprioritaskan. Seperti Kalimantan Utara dan Papua. Kalau daerah di perbatasan yang diprioritaskan adalah NTT dan Kalimantan Barat,” bebernya.
Atas alasan itu, Jateng terancam hanya kebagian sedikit PNS baru. Apalagi sejak tahun lalu, sejumlah kementerian seperti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), berencana merekrut tenaga besar-besaran. Karena itu, dia berharap Jateng tetap mendapat porsi yang tidak sedikit.
Mengingat kebutuhan PNS saat ini sudah tergolong urgent. “Semoga ajuan kami disetujui karena kebutuhan tenaga PNS sudah sangat mendesak,” tegasnya. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito