SEMARANG (jatengtoday.com) – Megaproyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak sekaligus tanggul laut di wilayah pesisir Kota Semarang segera dimulai pekerjaan fisik. Saat ini prosesnya telah ditetapkan pemenang lelang dengan sistem konsorsium.
Pemenang lelangnya adalah konsorsium PT PP (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Misi Mulia Metrical. Hal tersebut telah ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, pada Jumat (19/7/2019) lalu.
“Ini menjadi proyek strategis. Kami berharap proyek tol dan tanggul laut tersebut dapat berjalan lancar sehingga segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Selasa (23/7/2019).
Dikatakannya, pembangunan tersebut merupakan bagian dari program besar penanggulangan banjir dan rob di Kota Semarang. Sekaligus menjadi solusi permasalahan kemacetan Semarang-Demak.
“Kami berterimakasih kepada pemerintah pusat dalam proyek pembangunan tanggul laut dan tol laut Semarang-Demak. Tanggul laut akan menjadi satu kesatuan sistem penanggulangan rob dan banjir,” ungkapnya.
Setelah proyek jalan tol Semarang-Demak sekaligus tanggul laut tersebut selesai, Hendi berharap permasalahan banjir dan rob yang puluhan tahun menghantui masyarakat Semarang terutama di wilayah pesisir, bisa tuntas tertangani. “Semoga masyarakat segera menerima manfaatnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak memiliki nilai investasi Rp 15,5 triliun. Panjangnya 27 kilometer dan terintegrasi dengan tanggul laut.
“Pembangunan jalan tol Semarang-Demak ditargetkan selesai tahun 2021,” katanya.
Proyek ini telah melewati proses panjang sebelum akhirnya ditetapkan pemenang lelang. Pasca ditetapkan pemenang lelang, dalam waktu dua bulan pihak konsorsium membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). “Kemudian maksimal tiga bulan dari sekarang, yaitu Oktober 2019 akan dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT),” terangnya.
Setelah semua proses itu selesai, lanjut dia, segera dilakukan pembangunan konstruksi. “Pembangunan konstruksi ini kami targetkan selesai dalam waktu dua tahun,” katanya.
Sebelumnya, proyek tersebut dilakukan pemetaan dan persiapan tahap awal, termasuk Detail Engineering Design (DED) pembangunan tanggul laut sekaligus Jalan Tol Semarang-Demak. Posisi tanggul laut ini nanti berada di tepi pantai sepanjang Semarang – Demak. Tanggul laut ini berfungsi ganda, selain untuk penanggulangan banjir dan rob juga sekaligus menjadi Jalan Tol Semarang-Demak.
Sedikitnya ada tiga kelurahan di Kecamatan Genuk Kota Semarang terkena dampak proyek pembangunan. Yakni Kelurahan Terboyo Kulon, Kelurahan Terboyo Wetan dan Kelurahan Tri Mulyo.
Proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak ini direncanakan membutuhkan lahan 1.887.000 meter per-segi. Pembangunan akan dibagi menjadi dua seksi, yakni Seksi I Kota Semarang dan Seksi II Kabupaten Demak. Di Seksi I Kota Semarang, meliputi Kecamatan Genuk, yang berada di sejumlah kelurahan, seperti Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon.
Sedangkan Seksi II di Kabupaten Demak meliputi empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sayung meliputi Desa Sriwulan, Bedono, Purwosari, Sidogemah, Sayung, Loireng, Tambakroto; Kecamatan Karangtengah meliputi Desa Batu, Wonokerto, Kedunguter, Dukun, Karangsari, Pulosari, Grogol; Kecamatan Wonosalam meliputi Desa Karangrejo, Wonosalam, Kendaldoyong, dan Kecamatan Demak di Kelurahan Kadilangu. (*)
editor : ricky fitriyanto