SEMARANG (jatengtoday.com) – Harga Bawang putih di pasar tradisional mulai menurun, meski kran impor dari Tiongkok belum terbuka lebar. Di Kota Semarang, harga bawang putih turun dari Rp 58 ribu menjadi Rp 52 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Arif Sambodo mengakui, stok bawang putih memang belum stabil. Meski begitu, sejak pekan kemarin, harga berangsur menurun. “Turunnya bertahap, dari Rp 400 per kilogram. Kemarin sempat Rp 58 ribu, sekarang Rp 52.400 per kilogram untuk jenis kating,” ucapnya, Senin (10/2/2020).
Jenis sinco juga mengalami penurunan menjadi Rp 46.400 per kilogram. “Kemungkinan harga akan stabil mulai pertengahan Maret karena impor mulai dibuka,” imbuhnya.
Pada 7 Februari 2020 lalu, Kementerian Pertanian sudah memberikan rekomendasi terbitnya impor hortikultura dari Tiongkok. Dan harapannya, akan segera diikuti dengan tertibnya surat izin impor bawang putih. Sehingga, stok bawang putih akan kembali melimpah.
“Dampaknya, ada sentimen positif dari para pelaku bawang putih. Jadi, harga bawang putih sudah turun,” bebernya.
Diakui, harga bawang putih bisa melonjak karena selama ini hanya mengandalkan pasokan dari Tiongkok. Dari 500 ribu ton kebutuhan bawang putih secara nasional, 90 persennya impor dari negeri Tirai Bambu.
“Ada juga impor dari India, tapi jumlahnya sedikit,” ucapnya.
Karena itu, dia berharap, setelah kejadian ini, Indonesia tidak lagi melakukan impor dari satu negara saja. Sebab, selain Tiongkok, ada beberapa negara lain penghasil bawang putih. (*)
editor: ricky fitriyanto