SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejumlah negara yang sempat menutup pasar ekspor impor di awal pandemi Covid-19, kini mulai terbuka. Hal ini membuat angka ekspor Jateng meningkat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Awal Agustus 2020 lalu ekspor Jateng mengalami kenaikan 38 persen. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Arif Sambodo menuturkan, selain karena pasar ekspor-impor di beberapa negara sudah dibuka, penghapusan aturan mengenai pembatasan asal ekspor yang dihilangkan juga menjadi faktor.
“Seperti ekspor produk-produk kesehatan, masker, produk-produk bahan baku kesehatan sudah diperbolehkan,” terangnya, Kamis (19/8/2020).
Pihaknya pun optimistis, angka ekspor Jateng ke depan akan terus merangkak naik. Apalagi, banyak produk Jateng yang selama ini menjadi langganan pasar internasional. Seperti tekstil, kayu, dan produk-produk pabrik.
“Juga produk alas kaki dan pakaian jadi bukan rajutan. Itu secara nominal, menyumbang paling besar,” bebernya.
Sementara produk mesin dan peralatan listrik, lanjutnya, naik hampir 100 persen. “Setrika dan televisi ada peningkatan,” imbuhnya.
Tiga negara terbesar sasaran ekspor yakni Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. “Amerika permintaan untuk garmen, Tiongkok lebih ke furniture. Jepang dua-duanya (garmen dan furniture). Nah ini yang dibilang naik 38 persen, sudah mulai membuka lagi arus ekspor global,” jelasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto