SEMARANG (jatengtoday.com) — Penyebaran paham radikal-terorisme masih menjadi ancaman NKRI. Untuk mencegah tumbuh kembangnya ideologi tersebut salah satunya adalah menjaga dan memperkuat kearifan lokal.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Prof Syamsul Maarif dalam acara Halalbihalal Virtual bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat yang diadakan oleh FKPT Jateng, Jumat (12/6/2020) malam.
Menurut Syamsul, ulama dan tokoh masyarakat atau yang biasa disebut dengan istilah Kiai dalam terminologi Jawa merupakan sumber, pelaku, dan penjaga kearifan lokal. Mereka mengajarkan Islam mewujud menjadi agama yang menebar kasih sayang kepada semesta alam.
“Ini merupakan soft power approach dalam mencegah terorisme yang tidak kenal situasi, termasuk saat pandemi Covid-19 seperti ini,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak semua pihak untuk mengambil sisi positif dari kondisi saat ini.
“Sisi positif dari corona ini mengajari kita banyak hal, ada rasa kemanusiaan, saling tolong menolong, toleransi, mau membantu dengan ikhlas, bahkan bumi ini direstart, bumi ini di reinstall, pencemaran udara menurun,” ujarnya.
Ganjar mengaku bersyukur karena Jateng memiliki kearifan lokal yang agung seperti masyarakatnya yang ramah, murah senyum, dan senang menolong.
Semua itu diminta untuk dijaga demi relasi sosial masyarakat yang baik. Sehingga akam lahir situasi bahagia, aman, nyaman, dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar yang juga hadir dalam giat tersebut menyampaikan apresiasi kepada FKPT Jawa Tengah yang dalam kondisi pandemi tidak menyurutkan kinerjanya.
Dia mengharapkan sinergitas antara ulama dan umaro terus dikuatkan untuk menangkal paham radikal-terorisme. Karena terorisme tidak cukup dihilangkan dengan hukuman terhadap pelaku, tetapi perlu pelurusan pemahaman terhadap ideologi yang keliru.
Untuk diketahui, dalam Halalbihalal Virtual tersebut juga dihadiri KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Ketua MUI Jateng, Rais Syuriah PW Nahdlatul Ulama Jateng, Ketua PW Muhammadiyah Jateng, Rektor UIN Walisongo Semarang, Kepala Badan Kesbangpol Jateng, serta tokoh masyarakat lainnya. (*)
editor : tri wuryono