SEMARANG (jatengtoday.com) — Direktur the Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia, Ruby Kholifah menyebut kaum perempuan Indonesia potensial untuk menjadi agen pencegah dan pengubah paham teroris-ekstremisme.
“Indonesia memiliki sejarah perempuan-perempuan hebat dalam menegakkan humanity dan keadilan,” jelasnya saat menjadi pemateri kursus singkat bertajuk ‘Perempuan dan Pencegahan Ekstremisme’, di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang, Sabtu (14/3/2020).
Menurut Ruby, masyarakat tidak boleh mengucilkan orang-orang yang terpapar ekstremisme. Justru mereka harus dirangkul dan perlahan diajak menjadi warga Indonesia yang nasionalis dan religius.
Ada berbagai langkah yang perlu dilakukan. Di antaranya masyarakat perlu memahami karakteristik individu dan kelompok ekstremis, supaya tidak mudah menuduh sembarangan.
“Masyarakat perlu menjadi teman yang berguna dan kritis bagi mereka yang sudah terpapar,” tegas Ruby.
Dalam kesempatan itu, Direktur AMAN menyampaikan seputar sejarah ekstremisme di Indonesia, tren perubahan peran perempuan dalam ekstremisme, interseksi HAM perempuan dan ekstremisme, serta peran CSO dalam pencegahan ekstremisme.
Anggota Forum Kerukunan Penanggulangan Terorisme (FKPT) Jateng Ahmad Rouf mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh AMAN Indonesia.
Kata dia, penyebarluasan wawasan kebangsaan perlu didukung semua elemen bangsa sebagai media tangkal paham ekstremisme.
“Forum-forum diskusi, kajian, dan sejenisnya yang membuka wawasan masyarakat terkait kemajemukan, moderatisme beragama, dan sejarah bangsa perlu didukung bersama untuk menangkal radikalisme-ekstremisme,” ungkap Rouf. (*)
editor : tri wuryono