SEMARANG (jatengtoday.com) – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melakukan tarawih pertama di Masjid Agung Kota Semarang. Hal itu menyusul keputusan pemerintah mengenai penetapan 1 ramadhan pada Senin (6/5/2019).
“Apa yang disampaikan Menteri Agama dan takmir Masjid Agung Kota Semarang, bahwa pemerintah sudah memutuskan tanggal 1 ramadhan mulai Senin, 6 Mei 2019, membuat masyarakat semakin mantap,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Minggu (5/5/2019) malam.
Hendi sapaan akrab Hendrar Prihadi mengakui, penetapan 1 ramadhan pasti ada perbedaan. Namun demikian, dia meminta hal itu tidak perlu diperdebatkan. “Pasti ada perbedaan. Ormas lain yang hari ini sudah puasa, atau besok. Kami di pemerintahan dan menyampaikan kepada warga masyarakat Kota Semarang bahwa besok adalah 1 ramadhan. Kita tidak usah mempermasalahkan perbedaan tersebut. Yang penting, waktunya ramadhan adalah puasa. Ojo salah-salahan posone mulai kapan,” katanya.
Dia meminta, masyarakat untuk terus tenggang rasa dan saling hormat menghormati. “Sebagian besar muslim berpuasa, ndak usah marah kalau ada yang jualan (makan) di siang hari. Tapi yang tidak puasa juga harus menghormati,” katanya.
Hendi juga menyampaikan bahwa hal yang perlu diwaspadai adalah soal penjualan minuman keras. Bagaimanapun hal tersebut menjadi godaan yang harus diatasi. “Kami sampaikan, warga Kota Semarang jangan main hakim sendiri. Jangan sampai ada sweeping yang dilakukan oleh kelompok ormas atau lainnya, serahkan saja kepada pihak kepolisian lewat kami,” katanya.
Dia meminta, jika ada masyarakat yang melihat hal-hal meresahkan masyarakat dipersilakan melapor ke Pemkot Semarang. “Misalnya ada tempat makan terbuka (di tempat umum), atau mungkin ada tempat karaoke buka hingga menjelang subuh dan jualan minuman keras. Laporkan kepada kami, dan kami akan koordinasikan dengan pihak kepolisian,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto