SEMARANG (jatengtoday.com) – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menginginkan supaya Pasar Tambaklorok menjadi sentra kuliner Seafood. Sehingga, orang yang mengunjungi Kampung Bahari Tambaklorok dapat sekaligus menikmati hasil tangkapan nelayan.
Hal itu diungkapkan Hendi saat meresmikan Pasar Tambaklorok yang berada di Kawasan Kampung Bahari, Tanjung Mas, Semarang Utara, Senin (25/3/2019). Bahkan, ia sempat mencontohkan pengalamannya saat berada di Pulau Seribu, Jakarta dan di negara Tiongkok. Katanya, sentra seafood akan menjadi daya tarik wisatawan mencicipi kuliner laut yang masih segar.
Namun, bagaimana respon masyarakat kampung Tambaklorok sendiri?
Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini masih sangat jarang penjual makanan yang menjajakan olahan seafood. Seperti di sepanjang jalan utama kampung, rata-rata hanya warung makan biasa yang menjual masakan rames. Kalaupun ada, paling olahannya cuma berupa ikan mangut–yang memang sudah lazim ditemui di Kota Semarang.
Salah satu pedagang pecel dan nasi rames, Saunah (61) mengaku enggan berjualan seafood. Pasalnya, sejak warungnya berdiri, ia bersama anaknya memang hanya menjual makanan sesuai keinginan pelanggannya. Kebanyakan sukanya nasi pecel.
Hal serupa juga diakui oleh Iskunar (50), penjual ramesan yang berada di RT 4 RW XIV. Menurutnya, rata-rata pembeli di warungnya adalah orang lokal. Kalaupun ada yang dari luar hanya beberapa. Sehingga, ia memastikan bakalan tidak laku kalau yang dijualnya adalah jenis seafood.
“Yang beli disini kan orang sini (Tambaklorok) semua. Kalau jualnya seafood ya nggak laku,” ujarnya saat ditemui, Selasa (26/3/2019).
Menurutnya, minimnya minat olahan seafood karena warga di tempatnya rata-rata bekerja sebagai nelayan. Otomatis, katanya, kalau pulang dari laut membawa hasil tangkapannya. “Warga sini kan orang laut semua. Kalau pengen seafood kan tinggal masak sendiri. Justru seafood itu makanan sehari-hari,” jelas Iskunar.
Namun, ia tidak menampik kemungkinan bahwa ke depan, peminat seafood akan banyak. Terutama jika proyek Kampung Bahari Tambaklorok sudah selesai. Iskunar juga mengaku siap menjalankan arahan dari Wali Kota. Sambil jual rames, katanya, nanti bisa sekalian jual seafood. “Kalau proyeknya sudah jadi, terus banyak wisatawan, nanti tak jualan seafood lah,” imbuhnya.
Penjual Seafood
Setelah ditelusuri lebuh jauh, berdasarkan informasi warga setempat, ternyata ada satu penjual olahan seafood. Lokasinya berada di jalan utama kampung Tambaklorok. Namanya warung “Serba Seafood Ershesya”, di bannernya tertulis “Sedia Berbagai Macam Seafood dan Ikan Asap”.
Warungnya kecil dan digabung dengan rumah pemiliknya. Meskipun sudah di pasang banner di depan rumahnya, tetapi tak banyak yang mengetahuinya, termasuk warga di kampungnya. Sayangnya, saat hendak ditemui, orangnya sedang tidak berada di rumah. Hanya ibu dari penjualnya yang ada.
Menurutnya, anak perempuannya sudah berjualan seafood sejak tiga tahun lalu. Namun, selain memasak olahan laut, ibu dari Ershesya tersebut juga menjual berbagai tangkapan nelayan di Pasar Tambaklorok. Menurutnya, peminat seafood ada, tapi tidak banyak. (*)
editor : ricky fitriyanto