SEMARANG, jatengtoday.com – Video Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat mengerjai jajarannya ketika Rapat Koordinasi (Rakor), diunggah di Instagram. Rekaman yang diunggah akun @hendrarprihadi, Rabu (18/10/2017) sekitar pukul 09.30 itu cukup menggelitik warganet.
Dalam rakor intern bulanan sebagai evaluasi program kerja yang diikuti sejumlah pejabat di jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Semarang itu, Hendi –sapaan akrab Hendrar Prihadi– tampak mengecek program satu per satu. Pengecekan itu untuk mengetahui apakah program tersebut telah berjalan dengan lancar atau tidak.
Suasana yang ditunjukkan dalam video itu tampak hening. Hanya ada suara sang wali kota yang tengah mencecar pertanyaan mengenai progres program yang dilemparkan kepada jajarannya. Video itu juga disertai teks mengenai pembicaraan yang sedang berlangsung. Hendi mempertanyakan kepada jajaran OPD. “Pembuatan saluran Jalan Sultan Agung?” pejabat OPD yang terkait pun menjawab. “Perkerasan Jalan Veteran?” jajaran OPD dengan mantab menjawab “Sudah Terlaksana,”. Hendi lantas menimpali. “Ngarang to, di sini nggak ada catatannya lho ya. Kegiatannya nggak ada kok bilang sudah terlaksana. Nggak memahami sih,” kata Hendi sembari bercanda.
Rekaman bertagar #JebakanBatman itu pun mengundang banyak tanggapan dari warganet. Kebanyaan justru menyanjung gaya kepemimpinan Hendi yang luwes dan humoris terhadap anak buahnya. Ada juga yang melempar komentar kocak.
“Itu lho pak manusia2 yg intinya ABS. Asal Bapak Senang. Jawabe mug waton ae. Ayo Pak @hendrarprihadi di REVOLUSI MENTAL MRK,” tulis @sisil.pipin.24.
Sementara itu, Hendi mengaku memang sengaja memberi ‘jebakan batmen’. “Jadi, mereka saya tes (dalam rakor), saya jebak seperti ‘jebakan batman’ tadi (yang diupload di instagram). Ada satu dua yang bilang siap-siap, tapi ternyata nggak siap. Ya ibaratnya guyon maton,” kata Hendi, Rabu (18/10).
Dikatakannya, Rakor tersebut sebetulnya bersifat internal jajaran Pemkot. “Saya kepengin temen-temen menguasai dan memahami di lingkungan OPD masing-masing, kenapa sih serapannya lambat, problemnya apa, saya cek dengan model saya. Ternyata ada yang memang mampu dan menguasai, dan ada juga yang tidak menguasai seperti yang saya upload di instagram,” katanya.
Menurut Hendi, kadang-kadang diperlukan pola kepemimpinan yang berbeda. Marah tidak harus dengan marah-marah. “Polanya kan tidak harus meniru Ahok atau siapa, misalnya marah-marah. Saya ngerti ini temen-temen secara kapasitas, kualitas, sudah bagus. Hanya saja kadang karena kesibukan rutinitas berangkat pagi pulang sore begitu saja, kemudian membuat mereka lalai dengan tugas utama,” katanya
Dia berharap, jajaran OPD bisa menyadari bahwa ternyata wali kota juga mantau dan mengontrol. “Maka kalau kerja jangan asal membuat bapak senang, tapi piye carane kerja membuat masyarakat menjadi lebih dan sejahtera. Targetnya seperti itu,” katanya. (*)
Editor: Ismu Puruhito