SEMARANG (jatengtoday.com) – Pancasila perlu diajarkan ke kaum milenial. Karena itu, agar efektif, cara penyampaiannya pun perlu dilakukan ala milenial.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Baby Jim Aditya, saat memberikan wawasan kebangsaan di SMA PL Don Bosko Semarang bersama Rumah Pancasila dan Klinik Hukum, Jumat (6/12/2019).
Dirinya menilai, banyak anak milenial yang mengalami krisis Pancasila. Hal itu dikarenakan minimnya pembicaraan mengenai Pancasila di ruang publik.
Menyebarkan nilai-nilai Pancasila ala milenial, bisa dilakukan dengan pemanfaatan medsos. “Sesuai arahan bapak Presiden. Jumlah anak muda pengguna media sosial mencapai 129 juta orang. Maka penggunaan medsos menjadi salah satu cara bagi kami menyebar Ideologi Pancasila,” tambahnya.
Pendiri Rumah Pancasila dan Klinik Hukum, Theodorus Yosep Parera, menambahkan, pihaknya merasa penting menularkan ideologi Pancasila kepada generasi muda.
Baginya, anak muda perlu memahami apa itu Pancasila yang menjadi landasan ideologi negara. Tanpanya, Indonesia tidak akan bisa bersatu dalam keragaman budaya dan suku bangsa.
“Anak muda saat ini perlu diberi pengertian pada ideologi Pancasila. Agar mereka memiliki pemahaman yang kuat terhadap NKRI,” jelasnya.
Tak sekedar memberikan wawasan mengenai Ideologi Pancasila, Yosep juga memberikan contoh dengan mengajak mantan teroris yang saat ini telah mengakui kedaulatan Indonesia.
“Perlu juga kita beri contoh. Agar mereka (siswa) melihat langsung kesaksian orang yang pernah melakukan (teror) dan sekarang menjadi nasionalis pada Indonesia,” tandasnya.
Dalam menanamkan wawasan ideologi Pancasila, para siswa juga dihibur oleh Band Rumah Pancasila dengan lagu-lagu yang mengandung semangat kebangsaan. Selain itu, juga terdapat kegiatan donor darah bersama. (*)
editor : ricky fitriyanto