in

Gelar Aksi di Kantor Rektorat, Mahasiswa Unnes Minta UKT Dievaluasi

SEMARANG (jatengtoday.com) – Belasan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar aksi demonstrasi di depan gedung rektorat, Selasa (2/6/2020). Mereka menuntut agar kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dievaluasi.

Wakil Presiden Mahasiswa Unnes, Didik Armansyah menuturkan, evaluasi UKT perlu dilakukan berdasarkan kajian. Kajian tersebut merupakan hasil riset mahasiswa selama pandemi corona. Ada beberapa poin yang perlu dijadikan rekomendasi untuk rektor.

“Kami minta adanya transparansi, pengembalian UKT kami, penyesuaian UKT mahasiswa terdampak, evaluasi kuliah daring, jaminan tidak ada pengeluaran tambahan bagi mahasiswa baru, dan menjalankan poin yang diatur majelis rektor,” terangnya.

Tuntutan pengambalian UKT tersebut didasari pada kondisi saat ini. Dia menilai mahasiswa tidak bisa mendapatkan hak belajar sesuai UKT yang dibayarkan.

Karena itu, pihaknya meminta rektor mengembalikan UKT sesuai tuntutan mahasiswa. Menurut dia, jika sebagian UKT itu dikembalikan akan sangat berguna bagi biaya hidup keluarga.

“Kami meminta UKT turun ini bukan hanya tuntutan secara ekonomi, juga kita bahas mengenai kemanusiaan. Betapa pentingnya uang untuk bertahan hidup keluarga di masa pandemi ini,” tegasnya.

Dijelaskan, pihaknya sudah mengajukan audiensi secara langsung dengan Rektor Prof Fathur Rokhman, sejak Maret 2020 lalu. Tapi hanya dipenuhi lewat teleconference.

“Itu pun belum menemukan titik terang. Kami dijanjikan audiensi ulang, tapi sampai saat ini tidak ada,” jelasnya.

Salah satu koordinator Aliansi Mahasiswa Unnes, Frans Napitu menambahkan, selama ini, para mahasiswa hanya mengikuti kegiatan kuliah selama dua minggu. Selebihnya, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring di rumah masing-masing.

Padahal, UKT yang dibayarkan sudah secara tuntas di awal. Oleh karenanya, Frans menilai mahasiswa tidak mendapatkan haknya secara utuh. “Kami tuntut keadilan. Kami tidak merasakan hak yang seharusnya kami dapatkan,” tandasnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.