in

Era Industrialisasi 4.0, Jutaan Pekerja Terancam Menganggur

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sekitar 23 juta jenis pekerjaan diperkirakan akan terdampak otomatisasi era industrialisasi 4.0. Yang mengkhawatirkan, jutaan bekerja akan kehilangan pekerjaan.

Hal itu dikatakan Menteri Ketagakerjaan, Ida Fauziyah saat berkunjung ke Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Selasa (26/11/2019). Dikatakan, era industrialisasi 4.0 punya dampak negatif. Jika tidak dipersiapkan mulai sekarang, jumlah pengangguran bakal melonjak. Apalagi, sebentar lagi, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi.

“Ini harus disikapi serius oleh 305 Balai Latihan Kerja di Indonesia,” jelasnya.

Sebab, lanjutnya, diperkirakan akan ada 10 juta jenis pekerjaan baru yang belum pernah ada. Artinya, sekira 6-29 juta orang perlu disiapkan untuk menguasai jenis pekerjaan baru tersebut.

“Perlu menambah kompetensi tenaga kerja dengan program triple skilling, yakni skilling, re-skilling, dan up-skilling,” harapnya.

Untuk menghadapi kondisi ketenagakerjaan masa mendatang, Ida menyampaikan kebijakan ketenagakerjaan yang fleksibel dan kondusif sangat diperlukan.

“Hal ini untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang kondusif bagi pengusaha dan pekerja. Selain itu perlindungan jaminan kehilangan pekerjaan, jaminan pelatihan dan sertifikasi juga harus didorong untuk mewujudkan ekosistem tersebut,” paparnya.

Karena itu, Ida berharap, ke depan, dalam memberikan pelatihan vokasi, BLK dapat semakin terintegrasi dengan informasi pasar kerja, pelayanan penempatan tenaga kerja, serta sistem jaminan sosial ketenagakerjaan.

“Juga harus mampu melihat tren pasar. Hal itu sangat diperlukan untuk menyesuaikan kemampuan tenaga kerja dengan kebutuhan pasar yang ada,” tegasnya.

Tak hanya itu, Ida meminta kepada seluruh jajaran BLK di Indonesia agar mau mengubah mindset dalam mengelola pelatihan tenaga kerja. Menurutnya BLK harus menjadi garda terdepan dalam membangun SDM tenaga kerja di masa mendatang.

“Saya sudah sampaikan kepada para kepala daerah agar bisa merespon dengan mengajak BLK berpikir visioner dalam peningkatan SDM tenaga kerja kita,” tandasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto